Jakarta (ANTARA) - Juara WBA, WBO, WBC dan WBO World Super Middle Saul “Canelo” Alvarez gagal menambah koleksi gelarnya setelah ditaklukkan pemegang sabuk juara dunia WBA (Super) light heavyweight, Dmitrii Bivol,
dalam perebutan gelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, Minggu.
Canelo tampil buruk dalam comeback di kelas light heavyweight setelah sebelumnya naik ke kelas penjelajah. Menurut catatan laman CBS, ia hanya mendaratkan 84 pukulan yang merupakan rekor paling terburuk sepanjang karier petinju asal Meksiko itu.
Bivol asal Kirgistan menunjukkan penampilan mengesankan sepanjang 12 ronde, sehingga ketiga juri memberi kemenangan angka telak untuk Bivol 115-113, 115-113, dan 115-111.
Bagi Canelo, ini adalah kekalahan kali kedua sepanjang kariernya di atas ring tinju dan mengubah catatan rekornya menjadi 57 menang, 2 kalah, dan 2 imbang. Kekalahan pertama Canelo dialami pada 14 September 2014 dari Floyd Mayweather Jr.
Baca juga: Eddie Hearn: Ada klausul duel ulang antara Alvarez vs Dmitry Bivol
Baca juga: Artur Beterbiev dan Smith Jr duel unifikasi gelar pada 18 Juni
Sementara itu, Bivol mempertahankan rekor sempurna sebanyak 20 kemenangan, tanpa seri maupun kalah.
Mengawali pertarungan hingga tiga ronde pertama, Bivol menggunakan jabnya sementara Canelo banyak melakukan pukulan ke arah tubuh. Bivol pun unggul dalam pengumpulan angka.
Dari ronde keempat hingga ronde keenam, Bivol unggul dalam pertarungan jarak dekat. Di ronde ketujuh Wasit Russell Mora terus memperingatkan Bivol karena kerap mendorong tubuh Canelo.
Bivol terus mengungguli Canelo dari ronde kedelapan hingga kesepuluh dengan Canelo terlihat kelelahan.
Di ronde kesebelas Canelo sempat bangkit dan merebut ronde tersebut. Namun, Di ronde 12, Bivol melanjutkan dengan banyak mendaratkan kombinasi pukulan ke wajah Canelo yang terlihat lelah.
Baca juga: Taklukkan Serrano, Taylor pertahankan gelar juara dunia kelas ringan
"Saya senang saya membuktikan diri saya hari ini, saya yang terbaik di divisi saya dan saya mempertahankan sabuk ini. Dia juara yang hebat, saya menghormati dia dan semua timnya," kata Bivol seperti dikutip Reuters.
"Jika Anda tidak percaya pada diri sendiri, apa yang Anda lakukan? Anda tidak mencapai apa-apa. Saya percaya dan tim saya percaya pada saya. Saya merasakan kekuatannya. Anda bisa lihat di lengan saya, dia memukuli lengan saya tapi tidak di kepala saya. Itu lebih baik."
Sementara itu, Saul secara sportif mengakui keunggulan lawannya.
"Saya tidak punya alasan. Dalam tinju ada menang dan kalah. Dia petinju lebih baik malam ini. Tentu saya menginginkan rematch, ini belum selesai di sini," ucap Canelo usai pertarungan.
Bivol pun menegaskan ia siap menerima duel ulang melawan Canelo, seperti yang diamanatkan dalam klausul kontrak pertarungan mereka.
"Tidak masalah, mari kita tarung ulang. Saya ingin dihormati sebagai juara dunia," ucap Bivol.
Baca juga: Oleksandr Usyk galang dana untuk Ukraina jelang lawan Joshua
Baca juga: Fury pertahankan gelar kelas berat WBC setelah menang TKO atas Whyte
dalam perebutan gelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, Minggu.
Canelo tampil buruk dalam comeback di kelas light heavyweight setelah sebelumnya naik ke kelas penjelajah. Menurut catatan laman CBS, ia hanya mendaratkan 84 pukulan yang merupakan rekor paling terburuk sepanjang karier petinju asal Meksiko itu.
Bivol asal Kirgistan menunjukkan penampilan mengesankan sepanjang 12 ronde, sehingga ketiga juri memberi kemenangan angka telak untuk Bivol 115-113, 115-113, dan 115-111.
Bagi Canelo, ini adalah kekalahan kali kedua sepanjang kariernya di atas ring tinju dan mengubah catatan rekornya menjadi 57 menang, 2 kalah, dan 2 imbang. Kekalahan pertama Canelo dialami pada 14 September 2014 dari Floyd Mayweather Jr.
Baca juga: Eddie Hearn: Ada klausul duel ulang antara Alvarez vs Dmitry Bivol
Baca juga: Artur Beterbiev dan Smith Jr duel unifikasi gelar pada 18 Juni
Sementara itu, Bivol mempertahankan rekor sempurna sebanyak 20 kemenangan, tanpa seri maupun kalah.
Mengawali pertarungan hingga tiga ronde pertama, Bivol menggunakan jabnya sementara Canelo banyak melakukan pukulan ke arah tubuh. Bivol pun unggul dalam pengumpulan angka.
Dari ronde keempat hingga ronde keenam, Bivol unggul dalam pertarungan jarak dekat. Di ronde ketujuh Wasit Russell Mora terus memperingatkan Bivol karena kerap mendorong tubuh Canelo.
Bivol terus mengungguli Canelo dari ronde kedelapan hingga kesepuluh dengan Canelo terlihat kelelahan.
Di ronde kesebelas Canelo sempat bangkit dan merebut ronde tersebut. Namun, Di ronde 12, Bivol melanjutkan dengan banyak mendaratkan kombinasi pukulan ke wajah Canelo yang terlihat lelah.
Baca juga: Taklukkan Serrano, Taylor pertahankan gelar juara dunia kelas ringan
"Saya senang saya membuktikan diri saya hari ini, saya yang terbaik di divisi saya dan saya mempertahankan sabuk ini. Dia juara yang hebat, saya menghormati dia dan semua timnya," kata Bivol seperti dikutip Reuters.
"Jika Anda tidak percaya pada diri sendiri, apa yang Anda lakukan? Anda tidak mencapai apa-apa. Saya percaya dan tim saya percaya pada saya. Saya merasakan kekuatannya. Anda bisa lihat di lengan saya, dia memukuli lengan saya tapi tidak di kepala saya. Itu lebih baik."
Sementara itu, Saul secara sportif mengakui keunggulan lawannya.
"Saya tidak punya alasan. Dalam tinju ada menang dan kalah. Dia petinju lebih baik malam ini. Tentu saya menginginkan rematch, ini belum selesai di sini," ucap Canelo usai pertarungan.
Bivol pun menegaskan ia siap menerima duel ulang melawan Canelo, seperti yang diamanatkan dalam klausul kontrak pertarungan mereka.
"Tidak masalah, mari kita tarung ulang. Saya ingin dihormati sebagai juara dunia," ucap Bivol.
Baca juga: Oleksandr Usyk galang dana untuk Ukraina jelang lawan Joshua
Baca juga: Fury pertahankan gelar kelas berat WBC setelah menang TKO atas Whyte
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Bayu Kuncahyo