Jakarta (ANTARA) - Upaya bersama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, Universitas Borneo Tarakan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan menunjukkan progress positif. Dukungan terus mengalir agar Program Studi (Prodi) Kedokteran UBT dapat segera terwujud. 

Salah satu bentuk dukungan tersebut datang dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Di mana Gubernur bersama Rektor UBT Prof. Adri Patton beraudiensi secara langsung bersama Ketua KKI, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D di Jakarta Senin (20/6).

“Saya berterima kasih kepada KKI yang mendukung langsung membuka prodi kedokteran di Kaltara," kata Gubernur.

Sebab, pemenuhan pelayanan dasar seperti Pendidikan adalah hal utama yang terus dilakukan oleh Pemprov Kaltara. Karena itu, dibukanya prodi kedokteran ini akan membuka jalan kedua bidang itu.

"Yang penting kita sudah niat baik, Insya Allah akan diberikan petunjuk," jelasnya. Gubernur mengungkapkan, dibuka Prodi Kedokteran UBT dijamin dapat mendistribusikan dokter secara merata hingga ke batas negara. 

Ketua KKI, Prof. Taruna menyampaikan, saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 160 ribu dokter. Dimana standar WHO setiap seribu pasien ditangani oleh 1 dokter. Di Indonesia 1 orang dokter menangani 3 ribu pasien dan jelas itu masih banyak kuota yang belum terpenuhi.

Selain itu, distribusi dokter di Indonesia yang belum merata terutama di kawasan  3TP (tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan) termasuk di Kaltara yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia bagian Sabah.

"Berdasarkan beberapa pertimbangan itu Kementerian Dikbud menyatakan tidak apa-apa," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) menerbitkan Surat Rekomendasi nomor: PP.05.01/Menkes/371/2022 tentang Rekomendasi pembukaan Program Studi (Prodi) Kedokteran, Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Borneo Tarakan (UBT). Surat tersebut ditandatangani Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin.

Gubernur menjelaskan pembentukan Prodi Kedokteran Universitas Borneo Tarakan (UBT) menjadi prioritas pemerintah. Menurutnya, Kaltara merupakan wilayah yang strategis untuk meningkatkan layanan kesehatan.

“Kaltara memang saya prioritaskan untuk membuka Prodi Kedokteran. Sebab lokasinya di wilayah perbatasan,”katanya.

Ia menyebut, Kaltara membutuhkan distribusi dokter yang berkualitas. Khususnya di wilayah pedalaman dan perbatasan. Sebab, kudokter memiliki peran yang sangat penting untuk memajukan daerah. 

Karena itu, ia meminta kepada Rektor UBT, Prof. Adri Paton untuk berkolaborasi dengan kampus yang prodi kedokterannya lebih dulu ada, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM).

Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) Prof. Dr. Adri Patton, M.Si 
mengungkapkan, pembukaan Prodi Kedokteran di UBT akan segera terwujud. 

“Oleh Karena itu, kami juga memohon kepada Pak Gubernur Kaltara dan Wali Kota, Ketua DPRD bisa bersama sama ke Yogyakarta dalam rangka penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) tentang Pro- di Kedokteran ini,” tambahnya.

Ia berharap, Gubernur Kaltara terus memberikan motivasi dan dorongan kepada UBT, bahwa apa yang dilakukan UBT bersama dengan masyarakat Kaltara merupakan suatu kebutuhan yang diperlukan Kaltara dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) tenaga medis, khususnya dokter untuk di lima kabupaten/kota se- Kaltara.

“Sekali lagi saya selaku rektor UBT, menyukuri apa yang sudah diberikan oleh Allah SWT, dan berterima kasih kepada pemprov, pemkab dan pemkot se-Kaltara, serta semua pihak yang sudah mendoakan, sehingga rekomendasi pembukaan Prodi Kedokteran di UBT sudah keluar,” tuntasnya. (dkisp)

Baca juga: Jumlah aset Kaltara meningkat 3,11 Persen
Baca juga: Gubernur minta APBD harus gunakan produk dalam negeri
Baca juga: Jumpai Forum Guru Swasta Tarakan, Fokus Meningkatkan Kesejahteraaan
Baca juga: Kaltara siap jadi eksportir rumput laut

Pewarta : DKISP
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024