Jakarta (ANTARA) - Menlu menyampaikan bahwa Dirjen WHO mengapresiasi pelaksanaan sistem family health care dan mandatori asuransi kesehatan yang berlaku di Indonesia.
Dirjen WHO juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di dalam G20, terlebih lagi salah satu fokus presidensi G20 Indonesia adalah penguatan arsitektur kesehatan global.
Sebelum berkunjung menemui Presiden Jokowi, Dirjen WHO sebelumnya menghadiri Pertemuan Menteri Kesehatan (Health Ministers Meeting/HMM) G20 yang pertama di Yogyakarta, Senin (20/6)
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas capaian RI dalam menangani pandemi COVID-19.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Dirjen WHO di Istana Negara, Jakarta, Selasa, apresiasi penanganan pandemi COVID-19 oleh Indonesia menjadi salah satu pembicaraan yang dilangsungkan kedua belah pihak dalam kesempatan tersebut.
"Dirjen WHO juga menyampaikan selamat, ucapan selamat, apresiasi terhadap capaian Indonesia di dalam mengatasi atau mengelola COVID-19," kata Retno dalam keterangan pers seusai pertemuan yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Dirjen WHO: Kita "semakin buta" tentang penularan COVID
Terkait vaksinasi COVID-19 juga dibicarakan dalam pertemuan tersebut, dimana Menlu mengungkapkan bahwa Dirjen WHO memuji tingkat pencapaian vaksinasi COVID-19 Indonesia dibandingkan negara-negara lain.
"Beliau mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu dari best achievement kalau diperbandingkan dengan rata-rata achievement yang dicapai oleh negara-negara di dunia," katanya.
Baca juga: Tedros kecam ketidakadilan vaksin virus corona
Baca juga: Dirjen WHO sesalkan ketidakseimbangan distribusi vaksin COVID-19
Dirjen WHO juga menyampaikan pihaknya masih terus melakukan pemantauan atas perkembangan situasi COVID-19, meskipun secara angka kasus di dunia sudah mulai relatif mendatar.
"Namun, beliau menyatakan bahwa pandemi belum selesai. WHO masih memantau terus munculnya varian-varian baru," ujar Menlu.
Di Indonesia, kehadiran varian Omicron BA.4 dan BA.5 membuat pertambahan kasus harian di atas 1.000 kasus per hari berlangsung selama enam hari berturut-turut. Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 per Senin (20/6) pukul 12.00 WIB, tercatat pertambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 1.180.
Selain Menlu Retno, turut mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan Dirjen WHO adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dirjen WHO juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di dalam G20, terlebih lagi salah satu fokus presidensi G20 Indonesia adalah penguatan arsitektur kesehatan global.
Sebelum berkunjung menemui Presiden Jokowi, Dirjen WHO sebelumnya menghadiri Pertemuan Menteri Kesehatan (Health Ministers Meeting/HMM) G20 yang pertama di Yogyakarta, Senin (20/6)
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas capaian RI dalam menangani pandemi COVID-19.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Dirjen WHO di Istana Negara, Jakarta, Selasa, apresiasi penanganan pandemi COVID-19 oleh Indonesia menjadi salah satu pembicaraan yang dilangsungkan kedua belah pihak dalam kesempatan tersebut.
"Dirjen WHO juga menyampaikan selamat, ucapan selamat, apresiasi terhadap capaian Indonesia di dalam mengatasi atau mengelola COVID-19," kata Retno dalam keterangan pers seusai pertemuan yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Dirjen WHO: Kita "semakin buta" tentang penularan COVID
Terkait vaksinasi COVID-19 juga dibicarakan dalam pertemuan tersebut, dimana Menlu mengungkapkan bahwa Dirjen WHO memuji tingkat pencapaian vaksinasi COVID-19 Indonesia dibandingkan negara-negara lain.
"Beliau mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu dari best achievement kalau diperbandingkan dengan rata-rata achievement yang dicapai oleh negara-negara di dunia," katanya.
Baca juga: Tedros kecam ketidakadilan vaksin virus corona
Baca juga: Dirjen WHO sesalkan ketidakseimbangan distribusi vaksin COVID-19
Dirjen WHO juga menyampaikan pihaknya masih terus melakukan pemantauan atas perkembangan situasi COVID-19, meskipun secara angka kasus di dunia sudah mulai relatif mendatar.
"Namun, beliau menyatakan bahwa pandemi belum selesai. WHO masih memantau terus munculnya varian-varian baru," ujar Menlu.
Di Indonesia, kehadiran varian Omicron BA.4 dan BA.5 membuat pertambahan kasus harian di atas 1.000 kasus per hari berlangsung selama enam hari berturut-turut. Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 per Senin (20/6) pukul 12.00 WIB, tercatat pertambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 1.180.
Selain Menlu Retno, turut mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan Dirjen WHO adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pewarta: Gilang Galiartha