Tarakan (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia  (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara merilis empat pasar  untuk program Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (SIAP) QRIS di wilayah Tarakan dan Nunukan.

“Semoga dengan adanya QRIS ini, pendapatan para pedagang dan UMKM semakin meningkat karena orang belanja semakin mudah. Oleh karena itu, orang dapat menarik dirinya untuk membelanjakan sesuatu dikarenakan adanya kemudahan," kata Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah.

KPwBI Provinsi Kaltara dalam keterangan tertulis diterima di Tarakan, Sabtu menyatakan dirilisnya pasar SIAP QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam rangka mendorong digitalisasi pasar dan UMKM pada tahun 2022.

Empat pasar SIAP QRIS tersebut antara lain pasar Sebengkok, pasar Tenguyun, pasar Gusher di Kota Tarakan dan pasar Liem Hie Djung di Kota Nunukan. 

Geliat yang terselenggara dari bulan September hingga November 2022 tersebut terlaksana tidak lepas dari sinergi yang terbentuk antara Bank Indonesia dengan Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten, serta lembaga perbankan setempat. 

Melalui Pasar SIAP QRIS ini, diartikan pedagang pasar telah menyediakan QRIS sebagai kanal pembayaran, sehingga masyarakat dapat hanya menggunakan handphone untuk bertransaksi secara nontunai di Pasar menggunakan QRIS.

Sosialisasi dan peluncuran pasar SIAP QRIS Liem Hie Djung yang terselenggara di Kabupaten Nunukan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Nunukan Hanafiah dan Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian (DKUKMP) Kabupaten Nunukan Sabri pada 16 November 2022 lalu. 

Tiga kegiatan pasar SIAP QRIS yang terselenggara di Kota Tarakan pada rentang September hingga Oktober lalu dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Tarakan, Untung Prayitno. 

“Untuk menuju Tarakan Smart City, kita semua harus berperan untuk mendukungnya. Untuk itu, semua Pedagang sudah harus siap untuk SIAP QRIS," kata Untung.

SIAP QRIS merupakan program pencanangan pasar dan pusat perbelanjaan yang SIAP QRIS untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

Berbagai upaya program dan sosialisasi telah dilakukan oleh Bank Indonesia dan  berbagai pihak untuk mendorong digitalisasi pembayaran melalui QRIS. 

Pada tahun 2022 di Kaltara jumlah merchant QRIS bertambah sebanyak 5.768 merchant dan jumlah pengguna QRIS sebesar 16.112 orang atau 258 persen dibanding Desember 2021.

Harapannya, program-program dari Bank Indonesia dapat membantu pedagang pasar, UMKM serta masyarakat untuk mendapat literasi keuangan digital dan membangun kebiasaan bertransaksi digital supaya transaksi menjadi lebih praktis, higienis dan ekonomis.
Baca juga: Catatan Ana Sriekaningsih : QRIS, Peluang Ekonomi
Baca juga: BNI: Ramadhan dan Lebaran 2022 momentum akselerasi transaksi QRIS
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024