Tanjung Selor (ANTARA) - Bersamaan dengan parade kebaya yang digelar di Tepian Sungai Kayan Tanjung Selor, Minggu (18/12/2022) dilangsungkan pengukuhan Bunda Literasi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mas bakti 2021-2024. Dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kaltara, Hj Rachmawati Zainal.
Hadir dalam kegiatan pengukuhan Bunda Literasi yang dimotori oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara tersebut, Gubernur H Zainal Arifin Paliwang, Wakil Gubernur Yansen TP, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sejumlah pejabat terkait. Juga para pegiat literasi di Kaltara.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan, dengan adanya Bunda Literasi diharapkan dapat membangun minat baca anak-anak muda, serta masyarakat luas. Literasi yang dimaksud di sini, katanya, harus dimaknai dengan luas. Tidak hanya sekadar meningkatkan minat baca dan menulis. Tetapi lebih lanjutnya bisa mengembangkan ilmu pengetahuan ke dalam karya-karya bernilai ekonomi.
“Maka dari itu, saya berharap bunda literasi dan juga ibu-ibu di sini bisa mengembangkan kemampuan masyarakat kita. Terutama dalam menggali sumber daya masyarakat, dan mampu mengelola literatur cetak maupun teknologi informasi yang bisa bernilai ekonomi,” kata Zainal.
Tak hanya itu, masih kata Gubernur, Bunda Literasi bersama para penggerak literasi di Kaltara, juga diharapkan bisa membantu masyarakat memberikan pengetahuan dalam mengemas produk-produk dari Kaltara secara menarik, sebelum dipasarkan. Sehingga mampu memasarkan produk lokal Kaltara melalui media digital secara menarik. “Dengan cara seperti itu maka manfaat literasi dapat dirasakan, dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung visi misi kaltara yang berubah, maju, dan sejahtera,” ujarnya.
Bunda Literasi, lanjut dia, merupakan bagian dari literasi. Sehingga kemampuan literasi tidak sekedar membaca tapi juga menulis. Ini juga akan sangat berpengaruh sekali pada perubahan watak atau prilaku masyarakat.
Sebaliknya jika kemampuan literasi yang lemah akan membuat daerah jadi tidak maju. Termasuk bagaimana membuat cerita atau pemberitaan yang bisa berdampak kepada pemikiran yang positif, membangun pola pikir yang bagus dan membangun semangat saling menguatkan. “Kita semua paham kalau daerah maju, bangsa maju pasti kemampuan literasinya cukup bagus,” tutupnya.
Sementara itu Bunda Literasi yang baru saja dikukuhkan, Rachmawati Zainal menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi, serta menyambut positif terlaksananya pengukuhan bunda literasi provinsi Kalimantan Utara ini. Menurut istri Gubernur Kaltara itu, ini sebagai sebuah langkah awal yang baik, bagi terbangunnya sinergitas seluruh elemen mewujudkan ekositem pendukung literasi dalam rangka menumbuhkembangkan semangat literasi masyarakat.
“Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia merupakan tantangan besar bagi kita. Terutama di saat kita tengah berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kaltara pada 2021 berada di angka 16,71, dengan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di tahun yang sama adalah 56,12 persen. Sementara untuk target IPLM provinsi Kaltara pada 2026 diharapkan dapat berada di angka 22, dengan TGM diharapkan mencapai 61 persen,” ungkap Rachmawati.
Selaku Bunda Literasi Kaltara, dirinya berharap ke depan akan tercipta sinergi yang senantiasa berkelanjutan, antara perpustakaan dengan Tim Penggerak PKK, baik di tingkat kabupaten hingga ke kecamatan dan desa. Sehingga tujuan dalam mencerdaskan masyarakat, dapat tercapai melalui program dan kegiatan yang strategis.
“Melalui kesempatan yang baik ini pula, saya mengajak rekan-rekan tim penggerak PKK kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan desa, untuk turut berpartisipasi aktif dalam meningkatkan minat baca anak sekolah, juga penguatan literasi masyarakat,” jelasnya.
Literasi di sini, kata Rachmawati, dapat dimaknai lebih luas. Tidak hanya sebatas kegiatan baca-tulis, namun lebih lanjut mengembangkan ilmu pengetahuan kedalam karya-karya yang bernilai ekonomi. tim penggerak PKK kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan desa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan masyarakat di wilayahnya. Terutama dalam menggali sumber daya serta potensi yang ada.
“Tak lupa saya harapkan dukungan baik dari pemerintah provinsi, serta segenap perpustakaan, hingga kader-kader PKK yang tersebar di wilayah provinsi Kaltara. Salah satunya dalam menumbuhkan minat literasi bermuatan lokal, yang akan mampu menambah rasa cinta masyarakat kepada provinsi kita tercinta,” kata Rachmawati. (dkisp)
Baca juga: Porprov perdana Kaltara, Gubernur: Cikal bakal kemajuan olahraga Kalimantan Utara
Baca juga: Gubernur dan Ketum KONI Kaltara tinjau kesiapan arena Porprov Kaltara
Baca juga: Gubernur Kaltara buka "High Level Meeting" untuk kendalikan inflasi
Baca juga: Kaltara inspeksi keselamatan pada "speedboat" jelang Nataru
Baca juga: APBN di Kaltara naik 17 Persen
Hadir dalam kegiatan pengukuhan Bunda Literasi yang dimotori oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara tersebut, Gubernur H Zainal Arifin Paliwang, Wakil Gubernur Yansen TP, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sejumlah pejabat terkait. Juga para pegiat literasi di Kaltara.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan, dengan adanya Bunda Literasi diharapkan dapat membangun minat baca anak-anak muda, serta masyarakat luas. Literasi yang dimaksud di sini, katanya, harus dimaknai dengan luas. Tidak hanya sekadar meningkatkan minat baca dan menulis. Tetapi lebih lanjutnya bisa mengembangkan ilmu pengetahuan ke dalam karya-karya bernilai ekonomi.
“Maka dari itu, saya berharap bunda literasi dan juga ibu-ibu di sini bisa mengembangkan kemampuan masyarakat kita. Terutama dalam menggali sumber daya masyarakat, dan mampu mengelola literatur cetak maupun teknologi informasi yang bisa bernilai ekonomi,” kata Zainal.
Tak hanya itu, masih kata Gubernur, Bunda Literasi bersama para penggerak literasi di Kaltara, juga diharapkan bisa membantu masyarakat memberikan pengetahuan dalam mengemas produk-produk dari Kaltara secara menarik, sebelum dipasarkan. Sehingga mampu memasarkan produk lokal Kaltara melalui media digital secara menarik. “Dengan cara seperti itu maka manfaat literasi dapat dirasakan, dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung visi misi kaltara yang berubah, maju, dan sejahtera,” ujarnya.
Bunda Literasi, lanjut dia, merupakan bagian dari literasi. Sehingga kemampuan literasi tidak sekedar membaca tapi juga menulis. Ini juga akan sangat berpengaruh sekali pada perubahan watak atau prilaku masyarakat.
Sebaliknya jika kemampuan literasi yang lemah akan membuat daerah jadi tidak maju. Termasuk bagaimana membuat cerita atau pemberitaan yang bisa berdampak kepada pemikiran yang positif, membangun pola pikir yang bagus dan membangun semangat saling menguatkan. “Kita semua paham kalau daerah maju, bangsa maju pasti kemampuan literasinya cukup bagus,” tutupnya.
Sementara itu Bunda Literasi yang baru saja dikukuhkan, Rachmawati Zainal menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi, serta menyambut positif terlaksananya pengukuhan bunda literasi provinsi Kalimantan Utara ini. Menurut istri Gubernur Kaltara itu, ini sebagai sebuah langkah awal yang baik, bagi terbangunnya sinergitas seluruh elemen mewujudkan ekositem pendukung literasi dalam rangka menumbuhkembangkan semangat literasi masyarakat.
“Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia merupakan tantangan besar bagi kita. Terutama di saat kita tengah berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kaltara pada 2021 berada di angka 16,71, dengan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di tahun yang sama adalah 56,12 persen. Sementara untuk target IPLM provinsi Kaltara pada 2026 diharapkan dapat berada di angka 22, dengan TGM diharapkan mencapai 61 persen,” ungkap Rachmawati.
Selaku Bunda Literasi Kaltara, dirinya berharap ke depan akan tercipta sinergi yang senantiasa berkelanjutan, antara perpustakaan dengan Tim Penggerak PKK, baik di tingkat kabupaten hingga ke kecamatan dan desa. Sehingga tujuan dalam mencerdaskan masyarakat, dapat tercapai melalui program dan kegiatan yang strategis.
“Melalui kesempatan yang baik ini pula, saya mengajak rekan-rekan tim penggerak PKK kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan desa, untuk turut berpartisipasi aktif dalam meningkatkan minat baca anak sekolah, juga penguatan literasi masyarakat,” jelasnya.
Literasi di sini, kata Rachmawati, dapat dimaknai lebih luas. Tidak hanya sebatas kegiatan baca-tulis, namun lebih lanjut mengembangkan ilmu pengetahuan kedalam karya-karya yang bernilai ekonomi. tim penggerak PKK kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan desa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan masyarakat di wilayahnya. Terutama dalam menggali sumber daya serta potensi yang ada.
“Tak lupa saya harapkan dukungan baik dari pemerintah provinsi, serta segenap perpustakaan, hingga kader-kader PKK yang tersebar di wilayah provinsi Kaltara. Salah satunya dalam menumbuhkan minat literasi bermuatan lokal, yang akan mampu menambah rasa cinta masyarakat kepada provinsi kita tercinta,” kata Rachmawati. (dkisp)
Baca juga: Porprov perdana Kaltara, Gubernur: Cikal bakal kemajuan olahraga Kalimantan Utara
Baca juga: Gubernur dan Ketum KONI Kaltara tinjau kesiapan arena Porprov Kaltara
Baca juga: Gubernur Kaltara buka "High Level Meeting" untuk kendalikan inflasi
Baca juga: Kaltara inspeksi keselamatan pada "speedboat" jelang Nataru
Baca juga: APBN di Kaltara naik 17 Persen