Tanjung Selor (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara menyatakan potensi produksi beras di Kaltara pada Januari hingga April 2023 mencapai 7.883 ton dengan kecenderungan menurun ketimbang  periode yang sama  2022. 

“Kecenderungannya mengalami penurunan sebesar 4.505 ton (36,37 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari − April 2022 yang sebesar 12.388 ton beras,” kata Kepala BPS Kalimantan Utara Mas'ud Rifai di Tanjung Selor, Rabu.

Luas panen padi pada Januari 2023 di Kalimantan Utara mencapai 1.828 hektare, dan potensi panen Februari hingga April 2023 diperkirakan 2.329 hektare. 

Prediksi itu diukur menggunakan metode kerangka sampel area (KSA) dengan memanfaatkan citra satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional  dan Badan Informasi dan Geospasial  (BIG). 

 
Mas'ud mengatakan total luas panen padi pada Januari hingga April 2023 diperkirakan mencapai  4157 hektare, atau mengalami penurunan sekitar 1.747 hektare (29,59 persen) dibandingkan luas panen padi pada  Januari − April 2022 yang sebesar 5.904 hektare.

 
Mas'ud juga menyebut luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2022 di Kalimantan Utara mencapai 8.604 hektare, atau mengalami penurunan sebesar 277 hektare (3,12 persen) dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 8.881 hektare. 

 

Terkait produksi, produksi padi Januari 2023 diperkirakan sebesar 5.938 ton gabah kering giling (GKG), dan potensi produksi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 7.359 ton GKG. 

 
Dengan demikian, total potensi produksi padi Januari − April 2023 diperkirakan mencapai 13.297 ton GKG, atau mengalami penurunan 7.599 ton GKG (36,37 persen) dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 20.896 ton GKG.

 
Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2023, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi  tertinggi pada Januari hingga April 2023 adalah Bulungan, Nunukan, dan Malinau. 

 
Potensi peningkatan produksi padi yang cukup besar pada Januari – April 2023 terjadi di Tana Tidung. Sementara itu, potensi penurunan produksi padi pada Januar i– April 2023 yang cukup besar terjadi di hampir seluruh wilayah, yaitu Nunukan, Bulungan, Malinau, dan Tarakan.

 
Jika produksi padi dibatalkan menjadi beras, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2022 setara dengan 18.101 ton beras, atau mengalami kenaikan sebesar 336 ton (1,89 persen) dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 17.766 ton. 

Produksi beras tertinggi pada tahun 2022 terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 5.844 ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan November, yaitu sebesar 57 ton. 

Pada Januari 2023, produksi beras diperkirakan sebanyak 3.520 ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2023 sebesar 4.363 ton.
 


Pewarta : Muh. Arfan
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024