Tarakan (ANTARA) - Sebanyak 11 rumah toko (ruko) di RT 4 dan RT 5 Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau pada Kamis dini hari (8/6) sekitar pukul 01.30 WITA hangus terbakar.
"Telah terjadi peristiwa kebakaran yang menyebabkan 11 ruko terbakar," kata Kapolres Malinau, Kalimantan Utara AKBP Andreas Deddy Wijaya dalam keterangan tertulis diterima di Tarakan, Kamis.
Dia mengatakan bahwa kejadian pada pukul 01.00 WITA saat Arham sedang duduk -duduk di depan rumah kemudian ia melihat banyak warga berlarian dan berteriak “ada kebakaran”.
Setelah itu Arham menuju ke lokasi kebakaran dan melihat kobaran api di ruko milik Hj.Mustakim dan saat itu api belum menjalar ke bangunan lainnya.
Pada saat itu sudah banyak warga yang berdatangan dan sekitar 30 menit kemudian tiba mobil pemadam kebakaran, namun api sudah menjalar ke bangunan lain .
Sekitar pukul 01.30 WITA tiba di lokasi kebakaran satu unit mobil pemadam kebakaran kemudian di susul tiga mobil pemadam kebakaran lainnya.
"Sedangkan menurut keterangan dari Ahmad Hoamini, pada saat itu dia sedang tidur didalam kamar kos miliknya yang berada di belakang salon eka kemudian ia merasa kepanasan saat terbangun melihat api sudah membakar sebagian kamar kos miliknya," kata Andreas.
Lalu Ahmad berlari keluar namun pada saat itu jalan keluar ke arah jalan raya sudah tertutup kobaran api dikarenakan bangunan di kiri kanan jalan menuju kedalam kos-kosannya sudah terbakar.
Ahmad menyelamatkan diri dengan cara meloncat kedalam sungai,akibat kebakaran tersebut dia mengalami luka bakar di punggung sebelah kanan,dan saat ini sudah di rawat di RSUD Malinau.
"Api kemudian dapat dipadamkan sekitar pukul 04.30 Wita dan sampai saat ini tidak terdapat korban jiwa. Hanya Ahmad yang mengalami luka bakar di bagian punggung," kata Kapolres
Jumlah bangunan ruko yang terbakar sebanyak 11 unit yaitu toko sembako milik H. Siswanto, toko sembako milik Aju, toko pakaian milik H. Mustakim, toko sepeda milik Hj. Amit, toko alat - alat pertanian milik Moro dan toko sembako milik Iwan Repsol.
Kemudian salon Eka, toko sembako milik Hj. Agustam, toko sembako milik Hj. Rudi, toko sembako milik Hj. Agus Azhari dan rumah kos milik Hadi.
"Total nilai keseluruhan barang yang terbakar sementara masih dalam proses inventarisir serta kalkulasi," katanya.
Saat ini, bersama pihak mendirikan posko bantuan guna mengakomodir dengan memasang garis polisi, koordinasi dengan Pemda melalui Dinas Sosial untuk mendirikan Posko Bantuan yang didalamnya diawaki oleh Dinas Sosial, PMI, Tagana dan TNI- Polri.
Guna melakukan Pendataan korban Kebakaran dan sebagai pusat penyaluran bantuan korban kebakaran.
Baca juga: Lima kecamatan di Malinau terendam banjir
Baca juga: Patroli jarak jauh Ditsamapta Polda Kaltara hingga ke Malinau
Kapolres Malinau, Kalimantan Utara AKBP Andreas Deddy Wijaya saat meninjau lokasi kebakaran yang menghanguskan 11 bangunan rumah toko (ruko) di Malinau, Kamis (8/6). ANTARA/HO-Humas Polres Malinau.7
"Telah terjadi peristiwa kebakaran yang menyebabkan 11 ruko terbakar," kata Kapolres Malinau, Kalimantan Utara AKBP Andreas Deddy Wijaya dalam keterangan tertulis diterima di Tarakan, Kamis.
Dia mengatakan bahwa kejadian pada pukul 01.00 WITA saat Arham sedang duduk -duduk di depan rumah kemudian ia melihat banyak warga berlarian dan berteriak “ada kebakaran”.
Setelah itu Arham menuju ke lokasi kebakaran dan melihat kobaran api di ruko milik Hj.Mustakim dan saat itu api belum menjalar ke bangunan lainnya.
Pada saat itu sudah banyak warga yang berdatangan dan sekitar 30 menit kemudian tiba mobil pemadam kebakaran, namun api sudah menjalar ke bangunan lain .
Sekitar pukul 01.30 WITA tiba di lokasi kebakaran satu unit mobil pemadam kebakaran kemudian di susul tiga mobil pemadam kebakaran lainnya.
"Sedangkan menurut keterangan dari Ahmad Hoamini, pada saat itu dia sedang tidur didalam kamar kos miliknya yang berada di belakang salon eka kemudian ia merasa kepanasan saat terbangun melihat api sudah membakar sebagian kamar kos miliknya," kata Andreas.
Lalu Ahmad berlari keluar namun pada saat itu jalan keluar ke arah jalan raya sudah tertutup kobaran api dikarenakan bangunan di kiri kanan jalan menuju kedalam kos-kosannya sudah terbakar.
Ahmad menyelamatkan diri dengan cara meloncat kedalam sungai,akibat kebakaran tersebut dia mengalami luka bakar di punggung sebelah kanan,dan saat ini sudah di rawat di RSUD Malinau.
"Api kemudian dapat dipadamkan sekitar pukul 04.30 Wita dan sampai saat ini tidak terdapat korban jiwa. Hanya Ahmad yang mengalami luka bakar di bagian punggung," kata Kapolres
Jumlah bangunan ruko yang terbakar sebanyak 11 unit yaitu toko sembako milik H. Siswanto, toko sembako milik Aju, toko pakaian milik H. Mustakim, toko sepeda milik Hj. Amit, toko alat - alat pertanian milik Moro dan toko sembako milik Iwan Repsol.
Kemudian salon Eka, toko sembako milik Hj. Agustam, toko sembako milik Hj. Rudi, toko sembako milik Hj. Agus Azhari dan rumah kos milik Hadi.
"Total nilai keseluruhan barang yang terbakar sementara masih dalam proses inventarisir serta kalkulasi," katanya.
Saat ini, bersama pihak mendirikan posko bantuan guna mengakomodir dengan memasang garis polisi, koordinasi dengan Pemda melalui Dinas Sosial untuk mendirikan Posko Bantuan yang didalamnya diawaki oleh Dinas Sosial, PMI, Tagana dan TNI- Polri.
Guna melakukan Pendataan korban Kebakaran dan sebagai pusat penyaluran bantuan korban kebakaran.
Baca juga: Lima kecamatan di Malinau terendam banjir
Baca juga: Patroli jarak jauh Ditsamapta Polda Kaltara hingga ke Malinau