Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kaltara memberi apresiasi positif Program Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan PT. Pertamina EP Bunyu Field dalam rangka membantu Pemerintah mempercepat penurunan stunting.
"Dan kita semua harap PT. Pertamina tidak di Bunyu saja, tetapi membantu penanganan stunting di seluruh daerah di Kaltara," kata Wagub Kaltara Yansen TP di Tanjung Selor, Minggu.
Program pemberdayaan masyarakat PT. Pertamina EP Bunyu Field adalah Bunga Kemuning, kepanjangan dari Bunyu Sumber Pangan Kreasi Menu Entaskan Stunting. Program ini kolaborasi seluruh mitra binaan Pertamina EP Bunyu untuk mewujudkan pengentasan stunting .
Program Bunga Kemuning merupakan peningkatan kerjasama program guna mendorong ketersediaan akses pangan untuk penuhi gizi anak menuju generasi Indonesia Emas.
Selain itu, ada program Ketinting, kepanjangan dari Keluarga Terlindung Stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Maju dapat tercapai.
Wagub mengatakan di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan ditemukan 49 kasus stunting. Dan di Kaltara keseluruhan sebanyak 3.707 kasus.
Dia optimistis kasus stunting dapat diturunkan 14 persen (sesuai target pemerintah pada 2024), bahkan lebih dari angkat tersebut.
Alasannya, semangat dan kebersamaan stakeholder yang terkait dalam upaya penurunan stunting di Kaltara telah terjalin dengan baik mulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT), desa, kecamatan, kabupaten/kota, tingkat sampai provinsi.
"Ditambah juga bantuan yang kuat dari Pemerintah khususnya BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) untuk penanganan stunting di Kaltara," ujar Wagub.
Ditambah dukungan pelaku usaha baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Wagub optimistis di akhir 2023 ini angka stunting di Kaltara sudah menurun signifikan, bahkan di bawah 14 persen.
Sebelumnya, Provinsi Kaltara meraih penghargaan sebagai provinsi terbaik ketiga dalam pencapaian penurunan angka stunting menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
“Selamat karena telah bekerja keras sehingga meraih posisi tiga terbaik Nasional menurunkan stunting,” kata Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto di Tarakan, Jumat.
Adapun piagam penghargaan dari Pemerintah untuk Provinsi Kaltara diserahkan oleh Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mewakili Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, kepada Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Yansen TP pada kegiatan Gala Dinner Semesta Mencegah Stunting - Bulan Bakti Pancasila, Gotong Royong Mencegah Stunting di Hotel Tarakan Plaza Kota Tarakan, Jumat (23/6/2023) malam.
Tavip Agus Rayanto mengatakan, menurut SSGI Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022. Angka ini merupakan yang terendah dalam sedekade terakhir.
Adapun Provinsi Kaltara mampu menurunkan stunting hingga 5,4 persen, dari 27,5 persen pada 2021 menjadi 22,1 pada 2022, dan masuk dalam tiga besar Nasional provinsi di Indonesia dengan penurunan stunting di atas 5 persen.
Provinsi dengan tingkat penurunan tertinggi adalah Sumatera Selatan turun 6,2 persen dari 24,8 persen (pada 2021) menjadi 18,6 persen (pada 2022). Urutan kedua, Kalimantan Selatan juga turun 5,4 persen dari 30 persen (pada 2021) menjadi 24,6 (pada 2022).
Wagub Kaltara Yansen TP mengatakan capaian tersebut merupakan buah kerja keras seluruh pihak, dimulai sejak terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.
"Dan kita semua harap PT. Pertamina tidak di Bunyu saja, tetapi membantu penanganan stunting di seluruh daerah di Kaltara," kata Wagub Kaltara Yansen TP di Tanjung Selor, Minggu.
Program pemberdayaan masyarakat PT. Pertamina EP Bunyu Field adalah Bunga Kemuning, kepanjangan dari Bunyu Sumber Pangan Kreasi Menu Entaskan Stunting. Program ini kolaborasi seluruh mitra binaan Pertamina EP Bunyu untuk mewujudkan pengentasan stunting .
Program Bunga Kemuning merupakan peningkatan kerjasama program guna mendorong ketersediaan akses pangan untuk penuhi gizi anak menuju generasi Indonesia Emas.
Selain itu, ada program Ketinting, kepanjangan dari Keluarga Terlindung Stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Maju dapat tercapai.
Wagub mengatakan di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan ditemukan 49 kasus stunting. Dan di Kaltara keseluruhan sebanyak 3.707 kasus.
Dia optimistis kasus stunting dapat diturunkan 14 persen (sesuai target pemerintah pada 2024), bahkan lebih dari angkat tersebut.
Alasannya, semangat dan kebersamaan stakeholder yang terkait dalam upaya penurunan stunting di Kaltara telah terjalin dengan baik mulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT), desa, kecamatan, kabupaten/kota, tingkat sampai provinsi.
"Ditambah juga bantuan yang kuat dari Pemerintah khususnya BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) untuk penanganan stunting di Kaltara," ujar Wagub.
Ditambah dukungan pelaku usaha baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Wagub optimistis di akhir 2023 ini angka stunting di Kaltara sudah menurun signifikan, bahkan di bawah 14 persen.
Sebelumnya, Provinsi Kaltara meraih penghargaan sebagai provinsi terbaik ketiga dalam pencapaian penurunan angka stunting menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
“Selamat karena telah bekerja keras sehingga meraih posisi tiga terbaik Nasional menurunkan stunting,” kata Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto di Tarakan, Jumat.
Adapun piagam penghargaan dari Pemerintah untuk Provinsi Kaltara diserahkan oleh Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mewakili Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, kepada Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Yansen TP pada kegiatan Gala Dinner Semesta Mencegah Stunting - Bulan Bakti Pancasila, Gotong Royong Mencegah Stunting di Hotel Tarakan Plaza Kota Tarakan, Jumat (23/6/2023) malam.
Tavip Agus Rayanto mengatakan, menurut SSGI Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022. Angka ini merupakan yang terendah dalam sedekade terakhir.
Adapun Provinsi Kaltara mampu menurunkan stunting hingga 5,4 persen, dari 27,5 persen pada 2021 menjadi 22,1 pada 2022, dan masuk dalam tiga besar Nasional provinsi di Indonesia dengan penurunan stunting di atas 5 persen.
Provinsi dengan tingkat penurunan tertinggi adalah Sumatera Selatan turun 6,2 persen dari 24,8 persen (pada 2021) menjadi 18,6 persen (pada 2022). Urutan kedua, Kalimantan Selatan juga turun 5,4 persen dari 30 persen (pada 2021) menjadi 24,6 (pada 2022).
Wagub Kaltara Yansen TP mengatakan capaian tersebut merupakan buah kerja keras seluruh pihak, dimulai sejak terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.