Pemkab Bulungan Melakukan Percepatan Penurunan Stunting

id Pemkab Bulungan

Pemkab Bulungan Melakukan Percepatan Penurunan Stunting

Pemerintah Kabupaten Bulungan bersama GIZ melalui program PLHL melakukan penandatanganan komitmen bersama kemitraan multi pihak. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Sekda Bulungan, Kamis (6/11). (ANTARA/HO-DKIP Bulungan)

Tanjung Selor (ANTARA) - Dalam upaya mendorong percepatan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG’s) di Kabupaten Bulungan, khususnya pada aspek penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Bulungan bersama GIZ melalui program PLHL melakukan penandatanganan komitmen bersama kemitraan multi pihak. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Sekda Bulungan, Kamis (6/11).

Penandatanganan komitmen bersama ini melibatkan sejumlah pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, hingga organisasi perempuan dan kader kesehatan.

Kegiatan ini difokuskan di dua wilayah prioritas, yakni Kelurahan Tanjung Selor Timur dan Desa Jelarai, yang menjadi lokasi intervensi penurunan stunting.

Wakil Bupati Bulungan, Kilat menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mengatasi permasalahan stunting di daerah.

“Saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar karena semua sudah tahu betapa pentingnya persoalan stunting ini. Namun saya merasa sedih, karena ternyata masih ada sekitar 38 anak yang terkena stunting di Tanjung Selor Timur, yang notabene ada di wilayah kita sendiri,” ujarnya.

Kilat menambahkan bahwa langkah nyata dan berkesinambungan perlu dilakukan untuk menurunkan angka stunting secara signifikan di Bulungan.

“Mari kita berkomitmen bersama. Kita harus turun langsung ke lapangan agar tahu kendala yang dihadapi masyarakat. Saya berharap posyandu dan ibu-ibu PKK terus diberdayakan untuk mendeteksi dini dan menindaklanjuti setiap kasus stunting,” tegasnya.

Wabup juga meminta agar setiap instansi terkait menyampaikan laporan berbasis data yang jelas.

“Laporan selanjutnya harus mencantumkan data by name by address agar setiap langkah yang kita ambil memiliki hasil nyata. Saya berharap desa dan kecamatan lain juga termotivasi agar ke depan kita mendapatkan hasil yang lebih baik. Mari kita semua berbuat untuk anak-anak kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda dan Litbang Bulungan, Iwan Sugiyanta, ST., MT., dalam laporannya mengungkapkan bahwa angka prevalensi stunting di Bulungan telah menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.

“Pada tahun 2023 prevalensi stunting di Bulungan mencapai 22,6 persen, dan kini turun menjadi 15,9 persen. Ini berkat keterpaduan semua pihak dalam melakukan intervensi,” jelasnya.

Iwan menambahkan bahwa program penanganan stunting di Bulungan melibatkan berbagai unsur, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang memberikan bantuan kepada keluarga berisiko stunting, serta Kementerian Agama yang berperan dalam pencegahan pernikahan dini.

“Dinas Kesehatan juga terus memperkuat program pemberian tablet tambah darah untuk anak usia SMP. Di Tanjung Selor Timur, tercatat ada 38 kasus stunting dari 340 keluarga berisiko yang harus mendapat sentuhan langsung,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur dasar di wilayah perkotaan dan pedesaan.

“Masih banyak keluarga yang secara ekonomi mampu, namun belum memiliki sanitasi yang baik. Misalnya, soal pembuatan jamban keluarga yang layak, ini masih menjadi kendala,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bulungan berharap komitmen lintas sektor yang telah dibangun dapat mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Bulungan.
Baca juga: Bulungan Raih Penghargaan "Sustainable Governance & Eco Impact" di CNBC Indonesia Awards 2025
Baca juga: Wabup Ingatkan Narkoba Rusak Fisik dan Moral

Pewarta :
Editor : Susylo Asmalyah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.