Tanjung Selor (ANTARA) - PT. PLN (Persero) bergerak cepat memulihkan sistem kelistrikan di Tanjung Selor, Kaltara yang terganggu akibat Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Unit 2 keluar dari sistem pada Minggu (9/7/2023) pukul 15.04 WITA.
“Petugas dengan sigap menormalkan kembali listrik dengan melakukan pengaturan beban pasokan daya dari pembangkit eksisting di Tanjung Selor,” kata Manager PLN UP3 Kaltara Arief Prastyanto di Tanjung Selor, Selasa.
Sejak gangguan kelistrikan terjadi, petugas PLN langsung melakukan pengaturan beban, untuk menyelamatkan daerah lain sehingga dampak padam tidak semakin meluas.
Arief menjelaskan, daya mampu total pembangkit sistem Tanjung Selor yang sebelumnya 26 Megawatt (MW) turun menjadi 13 MW akibat tidak beroperasinya PLTMG Unit 2. Dengan beban puncak tertinggi mencapai 18 MW, kondisi kelistrikan di Tanjung Selor mengalami defisit daya sekitar 5 MW.
"Oleh karena itu, tindakan preventif langsung dilakukan oleh PLN untuk meminimalisir padam dengan melakukan pengaturan beban agar dampak padam tidak semakin luas," ujar Arief.
Dia melanjutkan, PLN juga mempercepat penanganan gangguan dengan berkoordinasi secara intens dengan PLN Nusantara Power untuk memaksimalkan pembangkit yang tersedia sebagai cadangan pasokan listrik. Sehingga, pasokan listrik di Tanjung Selor dimaksimalkan bisa segera kembali pulih.
PLN Nusantara Power diharapkan menyiapkan pembangkit yang siap untuk mendukung kembali pasokan listrik yang hilang akibat gangguan.
Arief juga menyampaikan permohonan maaf dan memastikan PLN akan terus bekerja untuk memastikan pasokan listrik di Tanjung Selor sepenuhnya pulih. Menurutnya, PLN akan terus memberikan perkembangan informasi kondisi kelistrikan terkini di Kaltara melalui media sosial official PLN UP3 Kaltara maupun WhatsApp Group Stakeholder.
"Atas gangguan yang terjadi kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan kami juga mohon doa serta dukungan dari seluruh warga demi kelancaran PLN dalam memberikan pasokan listrik terbaik dan andal bagi warga Kaltara," demikian Manager PLN UP3 Kaltara.
“Petugas dengan sigap menormalkan kembali listrik dengan melakukan pengaturan beban pasokan daya dari pembangkit eksisting di Tanjung Selor,” kata Manager PLN UP3 Kaltara Arief Prastyanto di Tanjung Selor, Selasa.
Sejak gangguan kelistrikan terjadi, petugas PLN langsung melakukan pengaturan beban, untuk menyelamatkan daerah lain sehingga dampak padam tidak semakin meluas.
Arief menjelaskan, daya mampu total pembangkit sistem Tanjung Selor yang sebelumnya 26 Megawatt (MW) turun menjadi 13 MW akibat tidak beroperasinya PLTMG Unit 2. Dengan beban puncak tertinggi mencapai 18 MW, kondisi kelistrikan di Tanjung Selor mengalami defisit daya sekitar 5 MW.
"Oleh karena itu, tindakan preventif langsung dilakukan oleh PLN untuk meminimalisir padam dengan melakukan pengaturan beban agar dampak padam tidak semakin luas," ujar Arief.
Dia melanjutkan, PLN juga mempercepat penanganan gangguan dengan berkoordinasi secara intens dengan PLN Nusantara Power untuk memaksimalkan pembangkit yang tersedia sebagai cadangan pasokan listrik. Sehingga, pasokan listrik di Tanjung Selor dimaksimalkan bisa segera kembali pulih.
PLN Nusantara Power diharapkan menyiapkan pembangkit yang siap untuk mendukung kembali pasokan listrik yang hilang akibat gangguan.
Arief juga menyampaikan permohonan maaf dan memastikan PLN akan terus bekerja untuk memastikan pasokan listrik di Tanjung Selor sepenuhnya pulih. Menurutnya, PLN akan terus memberikan perkembangan informasi kondisi kelistrikan terkini di Kaltara melalui media sosial official PLN UP3 Kaltara maupun WhatsApp Group Stakeholder.
"Atas gangguan yang terjadi kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan kami juga mohon doa serta dukungan dari seluruh warga demi kelancaran PLN dalam memberikan pasokan listrik terbaik dan andal bagi warga Kaltara," demikian Manager PLN UP3 Kaltara.