Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara berhasil mempercepat pemulihan pembelajaran (learning recovery) lewat strategi dua jalur pemulihan di mana proses pemulihan pembelajaran dilakukan melalui sekolah dan masyarakat.
“Keberhasilan pemulihan pembelajaran di Tana Tidung telah kami presentasikan secara nasional dalam kegiatan Bimtek Penguatan Kapasitas Pemda dalam Pemulihan Pembelajaran yang diselenggarakan Kemendikbudristek di Batam pada awal Agustus lalu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tana Tidung Irdiansyah dalam taklimat media yang diterima di Tana Tidung, Ahad.
Ia menjelaskan strategi ini terbukti efektif mengatasi hilangnya kemampuan belajar siswa (learning loss) akibat pandemi COVID-19.
Hasil Rapor Pendidikan 2023 menunjukkan rerata skor literasi sekolah dasar Tana Tidung meningkat sebesar 10,79 poin.
Peningkatan ini membuat Tana Tidung mampu mencapai target 2024 lebih cepat dua tahun di mana Tana Tidung sebelumnya menargetkan skor 54,33 untuk tahun 2024.
Ia mengatakan Rapor Pendidikan disusun oleh Kemendikbudristek berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN). Kemendikbudristek sudah melaksanakan AN sebanyak dua kali sepanjang masa pandemi.
AN dilaksanakan di semua sekolah, namun pesertanya dipilih secara acak oleh Kemendikbudristek.
Hal tersebut bertujuan mengukur kinerja pendidikan di daerah khususnya pada topik literasi, numerasi, dan karakter. Hasil AN menjadi pedoman pemerintah daerah untuk meningkatkan nilai Rapor Pendidikan pada periode berikutnya.
"Berdasarkan Rapor Pendidikan 2022, rerata skor literasi SD di Tana Tidung hanya 43,73. Merespon hasil itu, Tana Tidung menyusun strategi untuk meningkatkan skor 2023 dan 2024," kata Irdiansyah.
Tana Tidung menetapkan target rerata skor literasi SD 2023 meningkat menjadi 51,86 dan 2024 menjadi 54,33.
Guna mencapai target tersebut, Tana Tidung menyusun program khusus dengan dukungan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) kemitraan pendidikan antara pemerintah Indonesia dan Australia.
Untuk mengimplementasikan program tersebut, Dinas Pendidikan Tana Tidung mendesain dua jalur pemulihan pembelajaran.
Pertama, melalui jalur sekolah. Pada jalur ini, pemangku kepentingan mulai dari dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas, dan guru menjadi motor penggerak di jalur ini.
"Pada jalur pertama kami menggunakan karakteristik Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran yaitu melaksanakan asesmen diagnostik, menggunakan pembelajaran terdiferensiasi, dan fokus pada kompetensi literasi, numerasi, dan karakter," katanya.
Kedua, jalur pemulihan dilakukan melalui kolaborasi dengan masyarakat. Dalam hal ini, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tana Tidung menjadi motor utamanya.
Proses pemulihan dilakukan melalui program satu desa satu taman baca masyarakat (TBM).
Pada program tersebut, para pengelola TBM bersinergi dengan sekolah untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi.
Para pengelola TBM ini sudah terlebih dahulu mendapat pelatihan dan pendampingan dalam menjalankan program literasi.
"Kedua strategi yang dilakukan berhasil membawa hasil positif. Dua pengukuran berbeda menunjukkan terjadinya pemulihan pembelajaran," kata Irdiansyah.
Pengukuran pertama merupakan pengukuran internal yang dilakukan oleh Disdik Tana Tidung melalui analisis hasil asesmen diagnostik. Pengukuran ini melibatkan 1.704 siswa SD pada periode 2022/2023. Data dikumpulkan secara berkala dari seluruh SD di Tana Tidung.
Hasilnya menunjukkan 53 persen siswa kelas awal mampu lulus kompetensi literasi dasar dalam waktu 6 bulan.
Sedangkan pada kelas tinggi, sebanyak 71 persen telah mencapai kompetensi membaca mandiri dan mampu menjawab pertanyaan secara eksplisit dalam waktu enam bulan.
Pengukuran kedua adalah hasil Rapor Pendidikan 2023 yang menunjukkan peningkatan rerata skor literasi SD Tana Tidung sebesar 10,79 poin.
Jika pada 2022, skor Tana Tidung adalah 43,73, maka setahun kemudian skor itu meningkat menjadi 54,52. Peningkatan skor ini bahkan melampaui target 2024.
"Dengan demikian kami mampu mencapai target 2024 lebih cepat dua tahun dari rencana awal," demikian Irdiansyah.
Baca juga: Pemkab Tana Tidung Terus Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Baca juga: Bupati Tana Tidung Sampaikan 10 Program Unggulan Hampir Semua Terealisasi
“Keberhasilan pemulihan pembelajaran di Tana Tidung telah kami presentasikan secara nasional dalam kegiatan Bimtek Penguatan Kapasitas Pemda dalam Pemulihan Pembelajaran yang diselenggarakan Kemendikbudristek di Batam pada awal Agustus lalu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tana Tidung Irdiansyah dalam taklimat media yang diterima di Tana Tidung, Ahad.
Ia menjelaskan strategi ini terbukti efektif mengatasi hilangnya kemampuan belajar siswa (learning loss) akibat pandemi COVID-19.
Hasil Rapor Pendidikan 2023 menunjukkan rerata skor literasi sekolah dasar Tana Tidung meningkat sebesar 10,79 poin.
Peningkatan ini membuat Tana Tidung mampu mencapai target 2024 lebih cepat dua tahun di mana Tana Tidung sebelumnya menargetkan skor 54,33 untuk tahun 2024.
Ia mengatakan Rapor Pendidikan disusun oleh Kemendikbudristek berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN). Kemendikbudristek sudah melaksanakan AN sebanyak dua kali sepanjang masa pandemi.
AN dilaksanakan di semua sekolah, namun pesertanya dipilih secara acak oleh Kemendikbudristek.
Hal tersebut bertujuan mengukur kinerja pendidikan di daerah khususnya pada topik literasi, numerasi, dan karakter. Hasil AN menjadi pedoman pemerintah daerah untuk meningkatkan nilai Rapor Pendidikan pada periode berikutnya.
"Berdasarkan Rapor Pendidikan 2022, rerata skor literasi SD di Tana Tidung hanya 43,73. Merespon hasil itu, Tana Tidung menyusun strategi untuk meningkatkan skor 2023 dan 2024," kata Irdiansyah.
Tana Tidung menetapkan target rerata skor literasi SD 2023 meningkat menjadi 51,86 dan 2024 menjadi 54,33.
Guna mencapai target tersebut, Tana Tidung menyusun program khusus dengan dukungan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) kemitraan pendidikan antara pemerintah Indonesia dan Australia.
Untuk mengimplementasikan program tersebut, Dinas Pendidikan Tana Tidung mendesain dua jalur pemulihan pembelajaran.
Pertama, melalui jalur sekolah. Pada jalur ini, pemangku kepentingan mulai dari dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas, dan guru menjadi motor penggerak di jalur ini.
"Pada jalur pertama kami menggunakan karakteristik Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran yaitu melaksanakan asesmen diagnostik, menggunakan pembelajaran terdiferensiasi, dan fokus pada kompetensi literasi, numerasi, dan karakter," katanya.
Kedua, jalur pemulihan dilakukan melalui kolaborasi dengan masyarakat. Dalam hal ini, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tana Tidung menjadi motor utamanya.
Proses pemulihan dilakukan melalui program satu desa satu taman baca masyarakat (TBM).
Pada program tersebut, para pengelola TBM bersinergi dengan sekolah untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi.
Para pengelola TBM ini sudah terlebih dahulu mendapat pelatihan dan pendampingan dalam menjalankan program literasi.
"Kedua strategi yang dilakukan berhasil membawa hasil positif. Dua pengukuran berbeda menunjukkan terjadinya pemulihan pembelajaran," kata Irdiansyah.
Pengukuran pertama merupakan pengukuran internal yang dilakukan oleh Disdik Tana Tidung melalui analisis hasil asesmen diagnostik. Pengukuran ini melibatkan 1.704 siswa SD pada periode 2022/2023. Data dikumpulkan secara berkala dari seluruh SD di Tana Tidung.
Hasilnya menunjukkan 53 persen siswa kelas awal mampu lulus kompetensi literasi dasar dalam waktu 6 bulan.
Sedangkan pada kelas tinggi, sebanyak 71 persen telah mencapai kompetensi membaca mandiri dan mampu menjawab pertanyaan secara eksplisit dalam waktu enam bulan.
Pengukuran kedua adalah hasil Rapor Pendidikan 2023 yang menunjukkan peningkatan rerata skor literasi SD Tana Tidung sebesar 10,79 poin.
Jika pada 2022, skor Tana Tidung adalah 43,73, maka setahun kemudian skor itu meningkat menjadi 54,52. Peningkatan skor ini bahkan melampaui target 2024.
"Dengan demikian kami mampu mencapai target 2024 lebih cepat dua tahun dari rencana awal," demikian Irdiansyah.
Baca juga: Pemkab Tana Tidung Terus Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Baca juga: Bupati Tana Tidung Sampaikan 10 Program Unggulan Hampir Semua Terealisasi