Tarakan (ANTARA) - Sebanyak 475 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara belum ikut pemetaan kompetensi.
"Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara akan bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk menggelar tes tersebut tahun ini," kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pegawai BKD Kaltara Yusuf Suardi di Tanjung Selor, Bulungan, Rabu.
Pada akhir 2023 sudah ada 1.904 ASN yang mengikuti penilaian potensi pada tahap dua, dari 2.375 ASN di luar tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.
“Jadi masih ada sekitar 475 yang belum ikut pemetaan. Berikutnya akan kami agendakan bulan ini, jadi yang belum kami harap bisa ikut secara keseluruhan,” kata Yusuf.
Dari keseluruhan hasil penilaian potensi tahun sebelumnya, dia menyebutkan jika 51 persen ASN yang masuk kelompok rencana suksesi. Dengan asumsi penilaian kinerja seluruhnya sesuai ekspektasi.
“Nanti hasil keseluruhan ini kalau sudah rampung akan diberikan ke Pejabat Pembina Kepegawaian (gubernur) sebagai bahan laporan,” katanya.
"Kegiatan tersebut juga dilakukan dalam rangka mewujudkan talent management nasional serta meningkatkan nilai Indeks Profesionalitas ASN dan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)," katanya.
Penilaian/pemetaan kompetensi dan potensi bagi pegawai dengan metode CACT-BKN sangat diperlukan untuk memperkuat hasil penilaian dengan sistem merit yang akan diimplementasikan.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang juga telah menekankan ada empat keahlian generik yang harus dimiliki ASN di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara.
"Keempat kemampuan itu meliputi mampu menggunakan information, media, and technology skills. Kemudian, menambah life and career skills. Selanjutnya, mengembangkan learning and innovation skills. Dan, memiliki skill komunikasi yang efektif," paparnya.
"Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara akan bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk menggelar tes tersebut tahun ini," kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pegawai BKD Kaltara Yusuf Suardi di Tanjung Selor, Bulungan, Rabu.
Pada akhir 2023 sudah ada 1.904 ASN yang mengikuti penilaian potensi pada tahap dua, dari 2.375 ASN di luar tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.
“Jadi masih ada sekitar 475 yang belum ikut pemetaan. Berikutnya akan kami agendakan bulan ini, jadi yang belum kami harap bisa ikut secara keseluruhan,” kata Yusuf.
Dari keseluruhan hasil penilaian potensi tahun sebelumnya, dia menyebutkan jika 51 persen ASN yang masuk kelompok rencana suksesi. Dengan asumsi penilaian kinerja seluruhnya sesuai ekspektasi.
“Nanti hasil keseluruhan ini kalau sudah rampung akan diberikan ke Pejabat Pembina Kepegawaian (gubernur) sebagai bahan laporan,” katanya.
"Kegiatan tersebut juga dilakukan dalam rangka mewujudkan talent management nasional serta meningkatkan nilai Indeks Profesionalitas ASN dan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)," katanya.
Penilaian/pemetaan kompetensi dan potensi bagi pegawai dengan metode CACT-BKN sangat diperlukan untuk memperkuat hasil penilaian dengan sistem merit yang akan diimplementasikan.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang juga telah menekankan ada empat keahlian generik yang harus dimiliki ASN di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara.
"Keempat kemampuan itu meliputi mampu menggunakan information, media, and technology skills. Kemudian, menambah life and career skills. Selanjutnya, mengembangkan learning and innovation skills. Dan, memiliki skill komunikasi yang efektif," paparnya.