Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tarakan berupaya mendatangkan beras dari Sulawesi Selatan (Sulsel), guna mengendalikan harga berasa yang mulai naik.
"Saya menginstruksikan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk berupaya mendatangkan beras dari Sulsel," kata Wali Kota Tarakan Khairul di Tarakan, Kamis.
Hal itu dilakukan guna mengendalikan harga beras premium yang terus merangkak naik. Harga beras termahal saat ini mencapai Rp342.000,- perkarung ukuran 20 kilogram.
“Kami dari pemerintah kota melalui Dinas Perdagangan, termasuk juga melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Hasil tindak lanjut rapat untuk mendatangkan beras juga dari Sulsel," kata Khairul.
Selain itu, Wali Kota mendapatkan informasi dalam waktu dekat akan masuk pasokan beras Bulog dari Jakarta dan Jawa Timur.
Sebelumnya, pemerintah pusat menunda pengiriman beras Bulog untuk menghindari kesan politisasi di masa Pemilu 2024.
Jumlah pasokan beras Bulog akan tiba mencapai 2.500 ton dan pendistribusian dilakukan secara bertahap. Saat ini dalam proses menuju Tarakan sekira 250 ton.
Dengan upaya itu ditambah masuknya beras dari Bulog, diharapkannya dapat mengendalikan harga beras di Tarakan.
Wali Kota menilai, kenaikan harga beras secara nasional ini dipicu belum masuknya musim panen, sehingga stok beras berkurang.
Baca juga: Personel Kodim 0907/Tarakan Menanam 1.000 Bibit Mangrove
Baca juga: RSU Kota Tarakan Meraih Penghargaan BPJS Kesehatan 2023
"Saya menginstruksikan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk berupaya mendatangkan beras dari Sulsel," kata Wali Kota Tarakan Khairul di Tarakan, Kamis.
Hal itu dilakukan guna mengendalikan harga beras premium yang terus merangkak naik. Harga beras termahal saat ini mencapai Rp342.000,- perkarung ukuran 20 kilogram.
“Kami dari pemerintah kota melalui Dinas Perdagangan, termasuk juga melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Hasil tindak lanjut rapat untuk mendatangkan beras juga dari Sulsel," kata Khairul.
Selain itu, Wali Kota mendapatkan informasi dalam waktu dekat akan masuk pasokan beras Bulog dari Jakarta dan Jawa Timur.
Sebelumnya, pemerintah pusat menunda pengiriman beras Bulog untuk menghindari kesan politisasi di masa Pemilu 2024.
Jumlah pasokan beras Bulog akan tiba mencapai 2.500 ton dan pendistribusian dilakukan secara bertahap. Saat ini dalam proses menuju Tarakan sekira 250 ton.
Dengan upaya itu ditambah masuknya beras dari Bulog, diharapkannya dapat mengendalikan harga beras di Tarakan.
Wali Kota menilai, kenaikan harga beras secara nasional ini dipicu belum masuknya musim panen, sehingga stok beras berkurang.
Baca juga: Personel Kodim 0907/Tarakan Menanam 1.000 Bibit Mangrove
Baca juga: RSU Kota Tarakan Meraih Penghargaan BPJS Kesehatan 2023