Tarakan (ANTARA) - Pengaliran gas dari JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris kepada mini LNG plant pertama di Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT Kayan LNG Nusantara terus berlanjut mengalirkan gas ke kilang mini LNG pertama di Indonesia.

"Saat ini semakin dimaksimalkan menindaklanjuti peningkatan kesiapan teknis Kayan untuk memproduksi dan menjual LNG-nya di pasar domestik dan eskpor, dimana saat ini JOB Simenggaris telah berhasil mengalirkan gas kepada Kayan sebesar 15 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," kata Pjs. General Manager JOB Simenggaris Neni Herawati di Tarakan, Selasa.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari ditandatanganinya perjanjian jual beli gas (PJBG) antara PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris (PHE) dan PT Medco E&P Simenggaris dengan PT Kayan LNG Nusantara pada tanggal 20 Mei 2020.

PJBG ini akan menyuplai kebutuhan gas bagi kilang mini LNG pertama di Indonesia yang dibangun dan dioperasikan PT Kayan LNG Nusantara di Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung, provinsi Kalimantan Utara. 

"JOB Simenggaris optimis dapat memaksimalkan pengaliran gas kepada Kayan untuk memenuhi kebutuhan LNG domestik maupun ekspor di tahun 2024 ini," kata Neni.

Dia menjelaskan bahwa JOB Simenggaris selalu dalam kondisi siap untuk mengalirkan gas kepada Kayan sesuai kontrak dan juga memastikan seluruh sumur dan fasilitas produksi dalam kondisi siap sehingga produksi gas dapat tercapai sesuai target. 

“Selain sumur dan fasilitas produksi yang sudah siap beroperasi maksimum sejak tahun lalu, saat ini kami juga telah siap dan berhasil menyelesaikan tahap commissioning dan start-up untuk proyek compressor train-1 yang akan digunakan untuk meningkatkan dan menjaga aliran produksi gas kepada Kayan, sehingga mampu mendukung pengaliran gas hingga rate maksimum per hari sesuai kontrak dengan volume 22 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD),” terang Neni.

Pengaliran gas perdana kepada Kayan telah dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2023. Kayan dan JOB Simenggaris juga telah bersama-sama melaksanakan Commissioning Ceremony Kilang LNG pada tanggal 30 April 2023 dan Sail Away Ceremony Ekspor Perdana LNG pada tanggal 7 November 2023. 

Produksi dan pengaliran gas sejauh ini bergerak fluktuatif dan saat ini telah mencapai 15 MMSCFD. Berdasarkan Rencana Kerja & Anggaran (WP&B) Tahun 2024 yang disetujui SKK Migas, produksi dan lifting gas JOB Simenggaris ditargetkan sebesar 22 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). 

Menurut Neni, JOB Simenggaris siap memproduksi gas sesuai target WP&B 2024 namun hal ini akan sangat tergantung dari permintaan nominasi dan realisasi penyerapan gas oleh kilang LNG Kayan yang mengacu demand LNG Kayan di pasar ekspor dan domestik.

PJBG sebesar 22 MMSCFD ini merupakan salah satu PJBG yang ada di Wilayah Kerja Simenggaris, Kalimantan Utara, selain PJBG dengan PLN dengan volume 100 ribu kaki kubik gas per hari untuk memenui kebutuhan gas bagi kelistrikan PLN di Kabupaten Tana Tidung. 

Dengan keberhasilan JOB Simenggaris, yang didukung penuh SKK Migas, dalam mengembangkan pemanfaatan gas melalui skema mini LNG yang dioperasikan Kayan, maka pemanfaatan gas di lapangan-lapangan gas yang marjinal dan terletak di remote area dapat segera direalisasikan sehingga mampu meningkatkan produksi gas bagi industri dan kelistrikan di Indonesia. 

Hal ini juga menunjukkan bagaimana komitmen Pertamina sebagai BUMN dan Medco Energi sebagai perusahaan migas dalam negeri untuk meningkatkan produksi migas tak pernah surut.

Keduanya berusaha keras mengembangkan dan memproduksi gas dari bumi Indonesia bagi kepentingan bangsa dan negara, meskipun pengembangan lapangannya sulit dan terletak di remote area.
Baca juga: JOB Simenggaris Ajak Wartawan Rasakan Pengalaman Menjadi Pekerja Hulu Migas
Baca juga: Pengapalan LNG Perdana PT Kayan LNG Nusantara dari JOB Simenggaris

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024