Bandung (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya dimulai pada tahun 2025 hingga selesai pada 2027.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Irjen Pol Risyapudin Nursin mengatakan pembangunan angkutan massal BRT ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap yang meliputi kawasan Bandung Raya.

“Tahap pertama nanti pada tahun 2025, tahap kedua pada tahun 2026 dan terakhir pada tahun 2027. Di mana pembangunan ini memerlukan suatu koordinasi antara Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun kabupaten dan kota,” kata Risyapudin di Bandung, Selasa.

Dia mengatakan pada pembangunan tahap pertama ini BRT Bandung Raya akan mempunyai jalur khusus sepanjang 21 kilometer yang terbentang dari Kabupaten Bandung Barat hingga Kota Bandung.

“Dalam waktu dekat kita akan membangun angkutan transportasi massal dengan skema BRT di wilayah Jawa Barat dari mulai Cimahi, Padalarang sampai dengan Sumedang kurang lebih 21 kilometer,” kata dia.
 

Risyapudin mengungkapkan bahwa Terminal Cicaheum masih akan terus beroperasi saat BRT Bandung Raya dibangun.

“Kalau Cicahem tetap beroperasi, tetap beroperasi walaupun nanti ada BRT juga tetap akan kita laksanakan operasional untuk kendaraan-kendaraan lain,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dengan kehadiran BRT Bandung Raya, ia berharap dapat mengatasi permasalahan kemacetan di wilayah Bandung Raya.

“Ini merupakan suatu implementasi kewajiban pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk hadir membangun transportasi angkutan publik sesuai dengan keamanan moda-moda melalui transportasi jalan,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Koswara mengatakan pembangunan infrastruktur hingga penyediaan sistem dilakukan oleh pemerintah pusat. Sedangkan pemerintah daerah akan diberi wewenang untuk mengoperasionalkan BRT Bandung Raya.

Ia mengatakan lima koridor Trans Metro Pasundan yang ada saat ini akan terintegrasi dengan BRT Bandung Raya. Layanan lima koridor tersebut berada di Kota Bandung hingga ke Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.

"Perencanaan total ada 21 koridor, armada itu sekitar 450-an belum feedernya. Total anggaran Rp1,3 triliun untuk infrastruktur," kata Koswara.

Dia mengungkapkan Pemprov Jabar juga akan membuat peraturan yang mendukung operasional BRT Bandung Raya agar masyarakat secara bertahap beralih ke transportasi massal.
Baca juga: Kemenhub temukan 37 bus pariwisata tak laik jalan
Baca juga: Kemenhub komitmen wujudkan penerbangan ramah lingkungan


Pewarta : Rubby Jovan Primananda
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024