Tarakan (ANTARA) - Penjabat (PJ) Wali Kota Tarakan Bustan menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang mengintai Kota Tarakan.

"Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, kota ini menghadapi 171 kejadian bencana," kata Bustan saat membuka secara resmi acara Workshop Peningkatan Kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC-PB) Daerah Kota Tarakan yang diadakan di Ruang Imbaya Pemkot Tarakan, Selasa (7/8).

Bencana yang terjadi termasuk tanah longsor, pohon tumbang, banjir temporer, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kebakaran pemukiman.

"Oleh karena itu, kemampuan merespon cepat setiap kejadian darurat menjadi sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana," kata Bustan.

Workshop ini bertujuan untuk memberikan dukungan penting bagi Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Kota Tarakan.

Bustan berharap melalui kegiatan ini, peserta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam merespon ancaman bencana dengan lebih efektif.

Penanggulangan bencana bukanlah tugas yang bisa diselesaikan sendiri, diperlukan kerjasama tim yang solid dari berbagai unsur, termasuk TNI/Polri, Basarnas, BMKG, BAZNAS, relawan bencana dan perwakilan kecamatan.

Melibatkan berbagai sektor dalam penanggulangan bencana adalah langkah krusial untuk meningkatkan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kota Tarakan yang pada tahun 2023 mencapai nilai 0,61.

Serta mengurangi Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang berada di angka 103,14. Dengan koordinasi yang baik dan kesamaan persepsi.

Diharapkan upaya penanggulangan bencana di Kota Tarakan dapat lebih optimal, serta silaturahmi dan sinergi antar elemen yang hadir semakin kuat.
Baca juga: Kondisi Geografis Tarakan Memiliki Potensi Bencana yang Tinggi
Baca juga: Tarakan beri 189 beasiswa berprestasi
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024