Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menegaskan komitmennya untuk meningkatkan dunia keolahragaan di Kaltara, salah satunya meningkatkan bonus atlet peraih medali pada PON 2024 Aceh dan Sumatera Utara.
Zainal di Tarakan, Senin menjelaskan bahwa salah satu komitmen Pemprov adalah menaikan nilai bonus, misalnya untuk emas pada PON 2020 adalah Rp250 juta maka tahun ini sekitar Rp300 atau Rp350 juta karena segera dibahas bersama KONI dan DPRD setempat.
“Momentum untuk bersama-sama berkomitmen mewujudkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dan meningkatkan kebugaran masyarakat sehingga mampu menghasilkan calon-calon olahragawan berprestasi berkelas dunia di masa akan datang,” kata Zainal.
Pada pesta akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 di Banda Aceh-Sumatera Utara, provinsi Kaltara mengirimkan sebanyak 94 atlet dan 114 pelatih.
"Alhamdulillah Kalimantan Utara dapat menyumbangkan atau meraih memperoleh medali emas sebanyak tiga medali emas,” katanya.
Capaian prestasi ini didukung dengan meraih satu medali perak dan lima medali perunggu, dengan medali emas melalui cabang olahraga barongsai, menembak dan panahan.
Ia menuturkan pembinaan para atlet olahraga datang dari banyak diadakan turnamen olahraga di Kaltara.
Menurutnya, capaian pada agenda ini lebih baik dibanding PON ke-20 di Papua, Kaltara hanya mampu mengoleksi satu emas, dan sekarang Kaltara ada peningkatan dua emas.
“Diharapkan dengan Momentum ini dapat bersama-sama berkomitmen mewujudkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dan meningkatkan kebugaran masyarakat sehingga mampu menghasilkan calon-calon olahragawan berprestasi berkelas dunia di masa akan datang,” katanya.
Kaltara meski meraih emas lebih baik dari PON 2020 Papua yang hanya dua emas namun raihan tiga emas tidak mencapai target atau enam medali. Target enam medali emas karena pada prakualifikasi PON 2023, Kaltara raih lima emas.
Zainal di Tarakan, Senin menjelaskan bahwa salah satu komitmen Pemprov adalah menaikan nilai bonus, misalnya untuk emas pada PON 2020 adalah Rp250 juta maka tahun ini sekitar Rp300 atau Rp350 juta karena segera dibahas bersama KONI dan DPRD setempat.
“Momentum untuk bersama-sama berkomitmen mewujudkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dan meningkatkan kebugaran masyarakat sehingga mampu menghasilkan calon-calon olahragawan berprestasi berkelas dunia di masa akan datang,” kata Zainal.
Pada pesta akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 di Banda Aceh-Sumatera Utara, provinsi Kaltara mengirimkan sebanyak 94 atlet dan 114 pelatih.
"Alhamdulillah Kalimantan Utara dapat menyumbangkan atau meraih memperoleh medali emas sebanyak tiga medali emas,” katanya.
Capaian prestasi ini didukung dengan meraih satu medali perak dan lima medali perunggu, dengan medali emas melalui cabang olahraga barongsai, menembak dan panahan.
Ia menuturkan pembinaan para atlet olahraga datang dari banyak diadakan turnamen olahraga di Kaltara.
Menurutnya, capaian pada agenda ini lebih baik dibanding PON ke-20 di Papua, Kaltara hanya mampu mengoleksi satu emas, dan sekarang Kaltara ada peningkatan dua emas.
“Diharapkan dengan Momentum ini dapat bersama-sama berkomitmen mewujudkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dan meningkatkan kebugaran masyarakat sehingga mampu menghasilkan calon-calon olahragawan berprestasi berkelas dunia di masa akan datang,” katanya.
Kaltara meski meraih emas lebih baik dari PON 2020 Papua yang hanya dua emas namun raihan tiga emas tidak mencapai target atau enam medali. Target enam medali emas karena pada prakualifikasi PON 2023, Kaltara raih lima emas.