Tarakan (ANTARA) - Di hadapan ratusan warga Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, calon Gubernur Kalimantan Utara nomor urut 3, Yansen TP menegaskan bahwa komitmen adalah kehormatan yang dimiliki seorang pemimpin.
Mantan Bupati Malinau dua periode ini bahkan mengutip filosofi budaya suku Bugis "Taro Ada, Taro Gau!" yang artinya satu kata satu perbuatan.
Filosofi ini mengandung makna jika seorang sudah berjanji tidak akan mengingkari janji yang telah di ucapkan itu serta wajib melaksanakan janji tersebut, apalagi jika janji itu diucapkan oleh seorang pemimpin.
Hal ini ditegaskan Yansen TP saat menjawab keluhan masyarakat terkait sejumlah persoalan di Tanah Kuning.
Sebelumnya, tokoh masyarakat Tanah Kuning, Ahmad Ali menyampaikan permasalahan di Tanah Kuning. "Apa yang kami inginkan disini tidak banyak. Kami nelayan, kami petani, kami pekebun. Kami minta mewakili masyarakat yang ada dihadapan kita ini hanya pasar diperbaiki pak. Di Bulungan itu Ibukota provinsi serem pasarnya, jelek banget. Yang kedua pak, jalanan pak," kata Ahmad Ali, Kamis (31/10).
"Yang ketiga, perbaiki lah petani, nelayan, pekebun pak. Pak harga sawit di Indonesia sudah mencapai Rp3000, kenapa kita disini masih Rp2.500 - Rp2.600. Tetapi kenapa tidak bisa, padahal yang menentukan adalah dinas pertanian provinsi Kalimantan Utara. Saya mau bertanya kepada bapak Gubernur dan Wakil Gubernur. Kalau bapak terpilih apakah harga sawit kita sejajar kan dengan kaltim kaltara. Itu saja dulu pak," sambungnya.
Merespon hal itu, Yansen mengatakan pihaknya komitmen menjawab persoalan di masyarakat. Bagi Yansen, harga diri seorang pemimpin ada pada ucapannya.
"Taro Ada Taro Gau. Apa yang diucapkannya, adalah kehormatan, harga dirinya dan itu harus dilakukannya. Dan itulah harga mati untuk dia. Ketika saya katakan saya sanggup menjadi pemimpin maka ucapan saya saat ini bapak ibu, itu tergantung dari sikap rakyat," tutur Yansen.
Ia lantas mengatakan kepada masyarakat Tanah Kuning, apabila mendapat kepercayaan dari rakyat maka berjanji akan mewujudkannya seperti saat dirinya memimpin Kabupaten Malinau.
"Jika amanah diberikan kepada kami tanggal 27. Maka ibu mencoblos nomor 3 insya allah kepada setiap RT akan berikan dana sebesar sekurang-kurangnya 100 juta untuk bapak ibu membangun desa," katanya.
"Jika Taro Ada Taro Gau itu menjadi komitmen kita hari ini. Saya lebih dulu bertekad bahwa ucapan kata adalah kehormatan saya dan akan saya lakukan seperti yang akan saya ucapkan. Dan apa yang saya ucapkan bukan sesuatu yang baru mau saya lakukan tetapi sesuatu yang sudah saya lakukan dan tinggal saya lakukan kembali untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Utara. Termasuk yang ada di Tanah Kuning ini," tandasnya.
Baca juga: Pasangan Sulton Memiliki 8 Program Prioritas Memajukan Kaltara
Baca juga: Ribuan Relawan Phinisi Membanjiri Sosialisasi Pasangan ZIAP
Mantan Bupati Malinau dua periode ini bahkan mengutip filosofi budaya suku Bugis "Taro Ada, Taro Gau!" yang artinya satu kata satu perbuatan.
Filosofi ini mengandung makna jika seorang sudah berjanji tidak akan mengingkari janji yang telah di ucapkan itu serta wajib melaksanakan janji tersebut, apalagi jika janji itu diucapkan oleh seorang pemimpin.
Hal ini ditegaskan Yansen TP saat menjawab keluhan masyarakat terkait sejumlah persoalan di Tanah Kuning.
Sebelumnya, tokoh masyarakat Tanah Kuning, Ahmad Ali menyampaikan permasalahan di Tanah Kuning. "Apa yang kami inginkan disini tidak banyak. Kami nelayan, kami petani, kami pekebun. Kami minta mewakili masyarakat yang ada dihadapan kita ini hanya pasar diperbaiki pak. Di Bulungan itu Ibukota provinsi serem pasarnya, jelek banget. Yang kedua pak, jalanan pak," kata Ahmad Ali, Kamis (31/10).
"Yang ketiga, perbaiki lah petani, nelayan, pekebun pak. Pak harga sawit di Indonesia sudah mencapai Rp3000, kenapa kita disini masih Rp2.500 - Rp2.600. Tetapi kenapa tidak bisa, padahal yang menentukan adalah dinas pertanian provinsi Kalimantan Utara. Saya mau bertanya kepada bapak Gubernur dan Wakil Gubernur. Kalau bapak terpilih apakah harga sawit kita sejajar kan dengan kaltim kaltara. Itu saja dulu pak," sambungnya.
Merespon hal itu, Yansen mengatakan pihaknya komitmen menjawab persoalan di masyarakat. Bagi Yansen, harga diri seorang pemimpin ada pada ucapannya.
"Taro Ada Taro Gau. Apa yang diucapkannya, adalah kehormatan, harga dirinya dan itu harus dilakukannya. Dan itulah harga mati untuk dia. Ketika saya katakan saya sanggup menjadi pemimpin maka ucapan saya saat ini bapak ibu, itu tergantung dari sikap rakyat," tutur Yansen.
Ia lantas mengatakan kepada masyarakat Tanah Kuning, apabila mendapat kepercayaan dari rakyat maka berjanji akan mewujudkannya seperti saat dirinya memimpin Kabupaten Malinau.
"Jika amanah diberikan kepada kami tanggal 27. Maka ibu mencoblos nomor 3 insya allah kepada setiap RT akan berikan dana sebesar sekurang-kurangnya 100 juta untuk bapak ibu membangun desa," katanya.
"Jika Taro Ada Taro Gau itu menjadi komitmen kita hari ini. Saya lebih dulu bertekad bahwa ucapan kata adalah kehormatan saya dan akan saya lakukan seperti yang akan saya ucapkan. Dan apa yang saya ucapkan bukan sesuatu yang baru mau saya lakukan tetapi sesuatu yang sudah saya lakukan dan tinggal saya lakukan kembali untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Utara. Termasuk yang ada di Tanah Kuning ini," tandasnya.
Baca juga: Pasangan Sulton Memiliki 8 Program Prioritas Memajukan Kaltara
Baca juga: Ribuan Relawan Phinisi Membanjiri Sosialisasi Pasangan ZIAP