Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa TNI dan Polri tetap solid meskipun terjadi insiden penyerangan di Mapolres Tarakan oleh sejumlah oknum prajurit TNI pada hari Senin (24/2).

"Saya kira Pangdam (Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Rudy Rachmat Nugrah) dan Kapolda (Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol. Hary Sudwijanto) sudah mengambil langkah-langkah yang diperlukan. TNI dan Polri tetap solid serta terus bekerja sama dalam menjaga dan mengawal negeri ini," ujar Kapolri Jenderal Pol. Sigit dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Jenderal Pol. Sigit menekankan bahwa insiden tersebut tidak akan mengganggu hubungan baik antara TNI dan Polri sebagai aparat penegak hukum.

Lebih lanjut jenderal bintang empat tersebut juga mengimbau seluruh pihak untuk terus menjaga solidaritas dan sinergisitas antara TNI dan Polri.

Kapolri menegaskan bahwa kerja sama yang telah terjalin harus makin diperkuat di berbagai sektor.

"Kami selama ini sudah menjalankan berbagai program bersama, termasuk mengawal kebijakan pemerintah, menjaga ketahanan pangan, serta melaksanakan tugas di lapangan. Ke depan sinergisitas dan solidaritas ini harus terus ditingkatkan," terangnya.

Kapolri melanjutkan, "Saya kira masing-masing komandan sudah memahami hal ini. Kami juga sepakat dengan Panglima TNI untuk terus menjaga serta meningkatkan sinergisitas yang sudah ada."

Diketahui bahwa pada Senin (24/2) malam terjadi insiden penyerangan di Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara, oleh sejumlah oknum prajurit TNI.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI/Mulawarman Kolonel Kav. Kristiyanto mengatakan bahwa oknum yang terlibat telah menjalani pemeriksaan.

"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap oknum TNI diduga lakukan penyerangan, hasilnya akan kami sampaikan lebih lanjut," ucapnya.

Kapendam mengatakan bahwa prajurit yang diduga yang terlibat merupakan beberapa oknum anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP.

Danyonif 613/Rja sebagai satuan induk terduga tersebut telah menggelar apel luar biasa dan melakukan pemeriksaan.

Langkah cepat dan terukur tersebut, kata dia, diambil sebagai bentuk tanggung jawab komando serta komitmen dalam menjaga disiplin prajurit.

"Kejadian itu hanya salah paham antarindividu atau perorangan, bukan masalah antarinstansi," ucapnya.
Baca juga: Kapolda Kaltara Jenguk Anggotanya Korban Pengeroyokan Oknum TNI
Baca juga: Kapolda-Pangdam: Insiden di Tarakan Tak Ganggu Soliditas TNI dan Polri


Pewarta : Nadia Putri Rahmani
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2025