Tanjung Selor (ANTARA) - Kabupaten Nunukan merupakan salah satu wilayah di Provinsi Kaltara yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. Hal ini berpotensi akan terjadinya tindak pidana perdagangan orang jalur internasional.
Guna mengantisipasi dan meminimalisir tindak pidana perdagangan orang maupun adanya PMI (Pekerja Migran Indonesia) Illegal (Non prosedural) yang akan berangkat ke Malaysia, maka Satgas Gakkum Desk Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Direktorat PPA-PPO Bareskrim Polri bersama Personil gabungan dari Polres Nunukan, Unsur TNI, KSOP, Imigrasi dan BP3MI melaksanakan pemeriksaan administrasi para penumpang yang turun dari Kapal KM. Thalia dan KM. Bukit Siguntang di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Selasa (6/5).
Hadir dalam kegiatan pemeriksaan administrasi penumpang di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan yaitu Direktur Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPA-PPO) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Dr. Nurul Azizah, S.I K., M.Si., Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri Brigjen Pol Budi Hermawan, S.I.K., Wadir PPA-PPO Bareskrim Polri Kombes Pol Enggar Pareanom, S.Sos., S.I.K.,M.M., Dir Reskrimum Polda Kaltara Kombes Pol Yudhistira Midyahwan, S.I.K.,M.Si., Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas, S.I.K., GM Pelindo Regional 4 Nunukan Bpk. Beny, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Nunukan Ahmad Kosasi, S.H., Ketua Tim Perlindungan BP3MI Kaltara Asriyansah dan Perwakilan Imigrasi Nunukan dengan melibatkan sekitar 200 orang personel gabungan.
"Saat ini kita bersama-sama dengan aparat penegak hukum lainnya sedang melaksanakan pemeriksaan administrasi para penumpang yang turun dari kapal KM. Thalia sebanyak sekitar 400 penumpang dan KM. Bukit Siguntang dengan sebanyak sekitar 800 penumpang," kata Brigjen Pol Nurul Azizah.
Hasil pemeriksaan administrasi para penumpang yang turun yaitu terdapat ratusan penumpang yang diduga akan berangkat bekerja ke Malaysia secara non prosedural (Illegal).
Atas temuan ini, Kemudian para penumpang tersebut dibawa ke Mako Polres Nunukan untuk dilakukan assesment dan pendalaman lebih lanjut.
Kegiatan ini merupakan langkah dalam memberikan perlindungan kepada pekerja migran Indonesia yang sangat rentan menjadi sasaran sindikat perdagangan manusia.
Baca juga: Polda Kaltara Kolaborasi Dengan SKK Migas dan KKKS Untuk Keamanan Sektor Migas
Baca juga: Sentuhan Humanis Polwan Polres Tarakan: Terangi Langkah Anak-anak Selumit Pantai Belajar Mengaji