Tanjung Selor (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus memantau perkembangan banjir yang melanda Kabupaten Bulungan, provinsi setempat.

“Sambil melihat dan memantau perkembangan banjir, kami sedang menyiapkan persiapan status tanggap darurat,” kata Kepala BPBD Kaltara Andi Amriampa di Tanjung Selor, Senin.

Namun demikian, katanya, Kabupaten Bulungan tetap harus mengeluarkan status serupa terlebih dahulu.

Andi menjelaskan banjir kali ini memiliki skala yang berbeda, karena merupakan banjir kiriman dari hulu Sungai Kayan, tepatnya dari wilayah Pujungan, Kabupaten Malinau. Ini menjadikan eskalasi bencana sudah pada tingkat provinsi.

"Kewenangan provinsi sebenarnya lintas kabupaten/kota, karena ini banjirnya adalah kiriman atau sumber airnya dari Pujungan Kabupaten Malinau, ini eskalasinya sudah tingkat provinsi," kata Andi.

Menurutnya, BPBD Bulungan tetap wajib mengeluarkan status tanggap darurat setelah melakukan kajian cepat untuk melihat kelayakan status tersebut.

Dari pengamatan BPBD Provinsi, lanjut Andi, dari aspek kewilayahan, kondisi saat ini sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai status tanggap darurat banjir.

Jika status tanggap darurat banjir resmi dikeluarkan, penanganan akan melibatkan berbagai sektor, mulai dari pemerintah, swasta, masyarakat, hingga media massa. Posko terpadu juga wajib dibentuk untuk koordinasi penanganan, termasuk kemungkinan ada yang terdampak, eskalasinya tinggi, akan ada tim evakuasi dan dapur umum," paparnya.

Sebagai informasi awal, di Kecamatan Tanjung Palas tercatat 16 warga dari satu keluarga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Tenda pengungsian juga telah disiapkan untuk menampung warga terdampak tersebut.

Saat ini banjir masih merendam Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kaltara sekaligus ibu kota Kabupaten Bulungan. “Ini disebabkan tingginya debit air kiriman dari hulu Sungai Kayan, ditambah dengan curah hujan lokal di daerah hulu sungai," ujarnya.

Sebelumnya, kondisi serupa juga melanda Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, dimana air Sungai Kayan meluap dan merendam pemukiman warga.

Pada hari ini ketinggian genangan air di Tanjung Selor hingga 30 centimeter. Di beberapa area dataran rendah, ketinggian air bahkan mencapai 45 centimeter. Akibatnya, sejumlah ruas jalan protokol utama di Tanjung Selor, seperti Jalan Kolonel Soetadji, Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Jalan Katamso, tidak luput dari genangan air.

Ratusan rumah warga di Tanjung Selor dilaporkan terendam banjir. Kendati demikian, hingga saat ini warga masih bertahan di rumah mereka dan belum mengungsi.

Selain Tanjung Selor, lanjut dia, banjir juga meluas ke beberapa kecamatan lain, seperti Kecamatan Peso mencakup Desa Long Bia (22 KK), Desa Long Peso (20 KK), Desa Muara Pangean (7 KK), Desa Long Lasan (1 KK), dan Desa Lepak Aru (5 KK).

Di Kecamatan Peso Hilir, banjir terdampak di Desa Long Bang, Desa Long Lembu, Desa Long Tungu, Desa Naha Aya (seluruhnya 35 KK).

Kecamatan Tanjung Palas Barat terdampak di Desa Long Beluah (15 KK), Desa Mara Satu, Desa Mara Hilir. Lalu, Kecamatan Tanjung Palas banjir ikut terdampak di Desa Antutan, Desa Pejalin, Kelurahan Tanjung Palas Hilir.
Baca juga: Tanjung Selor Dilanda Banjir Akibat Luapan Sungai Kayan
Baca juga: PLN Gerak Cepat Amankan Aliran Listrik Akibat Banjir di Bulungan

 


Pewarta : Muh. Arfan
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2025