Tanjung Selor (Antara News Kaltara)
- Mega proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga
air (PLTA) Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan memasuki babak baru.
Pasalnya, pembangunan tahap pertama akan dilakukan akhir Juni 2016.
Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, Presiden
RI Joko Widodo akan meletakkan batu pertama bendungan PLTA tersebut bulan
Oktober mendatang.
“Insya Allah, di bulan Oktober mendatang Bapak Presiden aÂkan datang
meletakkan batu pertama bendungan di Peso,†ujar Irianto.
Menurut Gubernur, presiden tertarik perhatiannya dan telah memanggil
investor PLTA yaitu PT China Power Investment (CPI) ke Bali dan Jakarta
beberapa waktu lalu. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Juni ini investor
akan memulai kegiatan pra konstruksi pembangunan bendungan tahap I.
“Bendungan tahap I akan menghasilkan daya listrik sebanyak 660
megawatt (MW) dari total 6.080 MW listrik yang bisa dihasilkan dari lima
bendungan yang direncanakan. Sehingga jika itu terwujud, maka akan PLTA pertama
terbesar di Indonesia,†jelas Irianto.
Pembangunan PLTA dilaksanakan lima tahap. Proyek akan dikerjakan PT
Kayan Hidro Energy (KHE) dan menggandeng investor lain seperti China Power
Investment (CPI). investasi ditaksir mencapai 20 miliar USD. Gubernur
memperikirakan, pembangunan bendungan tahap I diperkirakan akan selesai selama
5-6 tahun ke depan.
Sedangkan bendungan tahap II dan III akan dilakukan secara
bersamaan, setelah tahap pertama selesai. Menyusul bendungan tahan IV dan V
yang dibangun bersamaan pula. Sehingga total waktu yang dibutuhkan untuk
pembangunan PLTA tidak lebih dari 30 tahun.
Gubernur meminta
dan mengajak masyarakat untuk berdoa agar pelaksnaan mega proyek PLTA dan pekerjaan lain di Kaltara dapat
berjalan dengan baik serta memberikan dampak bagi penibgkatan kesejahteraan nasyarakat
Kaltara. Sebagai provinsi bungsu di republik ini dibutuhkan kebersamaan,
kekompakan, kerja keras dan persamaan persepsi dengan perubahan pola pikir atau
mindset agar terjadi perubahan ke arah yang lebih baik kedepannya. Sebab
dibutuhkan landasan yang kuat untuk pijakan pembangunan Kaltara kedepan.
"Tidak ada jalan pintas dan instan agar Kaltara bisa mencapai
kemajuan dan masyarakatnya sejahtera, bahagia serta mampu sejajar dengan
provinsi lain,"ujarnya
Gubernur mencontohkan
Negara Tiongkok dimana 20 tahun lalu mereka satukan persepsi dengan perubahan
pola pikir dan perilaku, kompak, bekerja keras, disiplin dan bersabar. Hasilnya mulai
terlihat sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan sekarang Tiongkok menjadi negara
sangat kuat yang bermartabat, berwibawa dan kaya raya serta sangat
diperhitungkan oleh negara-negara lain.
"Inspirasi yang bisa dipetik agar menjadi daerah maju maka
masyarakat Kaltara harus kompak jangan selalu dipusingkan dengan mencari-cari
kesalahan orang lain dan mau berkorban demi anak cucu kedepan. Selalu melakukan
evaluasi dan koreksi terhadap diri sendiri agar tidak muncul arogansi yang
justru akan menimbulkan kesombongan yang berujung kepada kehancuran. Justru
yang diharapkan terjadi inovasi dan kreativitas yang akan semakin menunjang
akselerasi percepatan pembangunan di Kaltara," ujarnya
Untuk diketahui, pengembangan PLTA tersebut selaras dengan
Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) yang
menggunakan pendekatan breakthrough dengan semangat “not business as usualâ€.
Dalam pengembangan energi air, pihak swasta akan diberikan peran
utama dan penting terutama dalam peningkatan investasi dan penciptaan lapangan
kerja, sedangkan pihak pemerintah akan berfungsi sebagai regulator, fasilitator
dan katalisator. Dari sisi regulasi, pemerintah akan melakukan deregulasi
(debottlenecking) terhadap regulasi yang menghambat pelaksanaan investasi.
Presiden Jokowi akan ke Bulungan-Letakkan Batu Pertama Bendungan Tahap I ÂPLTA Sungai Kayan
Gubernur Kalimantan Utara, H.Irianto Lambrie (dok humas)
Gubernur Kalimantan Utara, H.Irianto Lambrie (dok humas)