Denpasar, Bali (ANTARA) - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) tengah mempersiapkan program transmigrasi 5.0 yang merupakan program sosial sekaligus perancang peradaban di masa mendatang.
Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman kepada persdi sela Rapat Kerja Teknis Ketransmigrasian Nasional di Bali Convention Center, Denpasar, Bali, Senin, mengatakanlima pilar utama transmigrasi 5.0 itu di antaranya pertama, Green Development yakni ramah lingkungan berbasis agro forestry dan energi baru terbarukan (EBT).
Kedua, Smart Village Ecosystem yaitu desa cerdas berbasis teknologi digital dan Internet of Things (IoT).Ketiga, Value-Based Citizenship yakni transmigran sebagai pelopor warga negara yang aktif.
Keempat, Intergenerational Design yakni perencanaan untuk keluarga muda dan lintas generasi. Dan kelima, Artificial intelligence (AI) sertaBig Data Driven Planning yang berbasis data spasial, prediksi pasardan proyeksi sosial.
Transmigrasi 5.0 merupakan transformasi total dari proyek pemerintah yang menjadi kolaborasi nasional, dari tanah terlantar menjadi tanah produktif dan cerdas, serta dari beban sosial menjadi kekuatan strategis bangsa, kata Iftitah, menjelaskan.
Kementranssebelumnya telah menyiapkan program transmigrasi 4.0 yang berbasis edukasi, yakni meningkatkan transmigran berkapasitas sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Selain itu, juga berkapasitas industrialisasi demi menciptakan nilai tambah, hilirisasi untuk produktivitas berkelanjutan, serta digitalisasi untuk rangkai pasok menembus batas.
"Juga kita siapkan skema 5T yaitu TransTuntas, TransLokal, TransPatriot, TransKaryanusa, dan TransGotongRoyong, sebagaimana tadi telah disampaikan oleh Pak Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan AHY(Agus HarimurtiYudhoyono)," ujar Iftitah.
Iftitah mengatakan program transmigrasi tidak bisa berjalan sendiri, yang mana membutuhkan orkestrasi kebijakan dan kekuatan kolektif.
Ia memastikan Kementerian Transmigrasi akan membangun ekosistem transmigrasi secara utuh dan terintegrasi, dengan kolaborasi bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk kepastian hukum tanah.
Kemudian, kerja sama infrastruktur dasar berupa jalan, air bersih, listrik, bekerja sama dengan Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Serta, akses pendidikan dan beasiswa patriot, pemberdayaan masyarakat lokal agar tidak terjadi konflik sosial, serta revitalisasi lembaga ekonomi dan kawasan ekspor bersama kebutuhan dan lembaga lainnya, serta utamanya pemerintah daerah dan mitra strategis dunia usaha," ujar dia.
Baca juga: Permukiman Transmigrasi Tanjung Buka Tersambung Aliran Listrik
Baca juga: Ketua TP-PKK Kaltara Kunjungi Kawasan Transmigrasi Sepunggur