Tanjung Selor (Antara News Kaltara) – Selain memaparkan potensi sumber daya alam (SDA), dalam even Kaltara Investment Forum (KIF) 2017 yang digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) pada Rabu (8/3) besok, juga akan ditampilkan sosial dan budaya yang ada di Kaltara.

Gubernur Kaltara, Dr Ir H Irianto Lambrie mengatakan, tujuan utama digelarnya KIF 2017 adalah untuk menarik minat para investor, baik local maupun dari luar negeri. Even yang akan dihelat di Hotel JS Luwansa Jakarta itu, juga memiliki tujuan luas.

Di luar sasaran utama, yaitu potensi SDA energi, yang tak kalah pentingnya adalah potensi sosial dan budaya untuk mendukung investasi. Irianto mengatakan, dalam KIF 2017 nanti kadar promosi yang ditawarkan kepada investor tak melepaskan perhatian pada kondisi sosial dan budaya yang ada di Kaltara.

Walhasil, kondisi sosial masyarakat Kaltara yang beragam suku, agama dan ras pun menjadi bahan promosi. Selain itu, potensi budaya di setiap daerah yang ada di Kaltara pun ditonjolkan.

Setidaknya, lanjut gubernur, ini dilambangkan dengan ornamen khusus di setiap lingkup wahana perhelatan KIF 2017 di Ballroom JS Luwansa Hotel, Jakarta pada 8 Maret nanti. “Ada bendera dan ukiran yang khas suku-suku asli di Kaltara. Termasuk, souvenir dan tas tempat souvenir berornamen khas Kaltara,” ujar gubernur.

Kabarnya, tamu kehormatan yang datang bakal menerima souvenir seperti Beras Adan dan lainnya. Pemprov juga akan memanjakan hadirin yang datang nantinya, dengan sajian tetarian khas Kaltara.

Beberapa kebudayaan yang akan ditampilkan, di antaranya ada grup tari dari Kota Tarakan dan Kabupaten Malinau. Uniknya lagi, para penari itu akan diiringi dengan musik hidup (live music) dengan menggunakan alat musik tradisional masing-masing daerah. “Di KIF nanti, akan hadir juga sejumlah ketua adat suku asli di Kaltara,” jelas gubernur.

Di sini, terang Irianto lagi, untuk menggambarkan bahwa Kaltara, meski provinsi termuda di bumi Nusantara ini, ternyata memiliki kekuatan lainnya, di samping SDA yang melimpah. Yakni, persatuan dan kesatuan antar beragam suku, agama dan ras yang ada. “Keunikan lain yang juga akan ditonjolkan, adalah kawasan konservasi yang disebut Heart of Borneo di TNKM (Taman Nasional Kayan Mentarang), kawasan mangrove dan lainnya,” tutup gubernur. 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024