USAHA perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-motor mendominasi
lapangan usaha di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Dengan jumlah usaha atau
perusahaan sebanyak 25.760 unit atau mencapai 47,27 persen dari seluruh usaha
atau perusahaan di Kaltara.
Data ini berdasarkan hasil pendaftaran Sensus Ekonomi (SE) 2016 yang
digelar sejak Mei hingga Juni 2016. Selain usaha eceran, disusul kemudian
lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan-minum sebesar 17,54 persen,
lapangan usaha industri 7,82 persen, dan selebihnya 27,36 persen merupakan
lapangan usaha non pertanian lainnya.
“Ada dua agenda prioritas nasional (Nawacita) yang berupaya dicapai
oleh Pemprov (Pemerintah Provinsi) Kaltara, yakni peningkatan daya saing di
pasar internasional dan peningkatan produktivitas rakyat. Agenda lainnya, yakni
pemantapan posisi Indonesia dalam era integrasi ekonomi dengan mewujudkan kemandirian
ekonomi Indonesia dalam menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik,†kata
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, belum lama ini.
Data dan informasi yang menyeluruh dan akurat, menurut Gubernur mampu
menggambarkan posisi dan potensi perekonomian nasional maupun daerah. Dari itu,
Gubernur berharap SE 2016 mampu mendapat potret utuh perekonomian Indonesia,
khususnya Kaltara. “Kedua agenda Nawacita itu diterjemaahkan dalam visi-misi
Provinsi Kaltara. Dalam misinya, dijabarkan peningkatan produktivitas rakyat
dan daya saing serta kemandirian ekonomi diwujudkan melalui berbagai upaya oleh
Pemprov Kaltara,†jelas Irianto.
Salah satu upaya dimaksud, yakni peningkatan daya saing ekonomi rakyat
yang berbasis agroindustri, pariwisata dan pertambangan yang berkelanjutan.
Selain itu, Pemprov juga melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) melalui berbagai program pendidikan. “Peningkatan daya saing Kaltara juga
dilakukan dengan membangun infrastruktur fisik dan ekonomi yang berkualitas,â€
urai Irianto.
Dari SE 2016, berdasarkan skala usaha, jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK)
terbanyak di Kaltara terdapat pada lapangan usaha perdagangan besar-eceran;
reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor. Lalu, lapangan usaha
penyediaan akomodasi dan makan-minum dan lapangan usaha industri pengolahan.
Sementara jumlah Usaha Menengah Besar (UMB) terbanyak, yakni pada lapangan
usaha perdagangan besar-eceran; reparasi dan perawatan mobil serta sepeda
motor, lapangan usaha konstruksi, dan lapangan usaha aktivitas keuangan dan
asuransi. “Jika menilik data per provinsi di Kalimantan, maka proporsi usaha
atau perusahaan di Kaltara hanya 3,95 persen. Ini menjadi yang terkecil
dibandingkan provinsi lain di Kalimantan,†ungkap Irianto.
Kondisi diatas, menurut Gubernur menjadi tantangan untuk diatasi
dengan peningkatan peranan UMK dan UMB. Mengingat peran UMK di Kaltara cukup
kuat dan signifikan.(humas)
Grafis:
USAHA/PERUSAHAAN MENURUT SKALA USAHA DI KALTARA
A. GOLONGAN UMK
1. Perdagangan Besar-Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor : 25.421 unit
2. Penyediaan Akomodasi dan Makan-Minum : 9.537 unit
3. Industri Pengolahan : 4.220 unit
B. GOLONGAN UMB
1. Perdagangan Besar-Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor : 339 unit
2. Usaha Konstruksi : 244 unit
3. Aktivitas Keuangan dan Asuransi : 187 unit
USAHA/PERUSAHAAN MENURUT KABUPATEN/KOTA DI KALTARA
1. Kota Tarakan : 37,71 persen
2. Kabupaten Nunukan : 26,27 persen
3. Kabupaten Bulungan : 20,24 persen
4. Kabupaten Malinau : 12,50 persen
5. Kabupaten Tana Tidung : 3,28 persen
Sumber : SE 2016 BPS Provinsi Kaltim, 2017