Nunukan (AntaranewsKaltara) - Kapolres Nunukan Kalimantan Utara, AKBP Teguh Triwantoro mengakui ada jaringan kelompok radikal/terorisme di wilayah kerjanya.
Sehubungan terdeteksinya kelompok berbahaya ini maka aparat kepolisian setempat melakukan pengawasan ketat pada lingkungan tempat tinggal dan pergerakannya.
"Iya. Memang ada jaringan kelompok radikal atau teroris di Nunukan. Makanya kami dari aparat kepolisian terus melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kelompok itu," ujar Teguh Triwantoro usai pemusnahan sabu-sabu dan miras di halaman Mapolres Nunukan, Jumat.
Keberadaan kelompok radikal dan teroris tersebut diketahui setelah adanya penangkapan seorang teroris beberapa bulan lalu.
Ia membenarkan, kelompok radikal/teroris di Kabupaten Nunukan bertindak selaku penghubung dari Malaysia dan Filipina dengan kelompok yang berada di Indonesia.
"Kelompok radikal/teroris di Kabupaten Nunukan ini bertindak selaku penghubung antara kelompok radikal/teroris di Indonesia dengan kelompok yang berada di Malaysia atau Filipina, " bebernya.
Demi menjaga suasana keamanan dan ketertiban masyarakat, Polres Nunukan senantiasa mewaspadai terjadinya tindakan radikal atau teror yang dilakukan kelompok tak bertanggungjawab.
Khususnya menjelang dan hari H perayaan Hari Natal dan Malam Pergantian Tahun nantinya.
Oleh karena itu, Kapolres Nunukan berupaya maksimal melakukan antisipasi secara dini mulai dari pengawasan dan pemantauan pergerakan kelompok-kelompok yang diduga akan melakukan tindakan.
"Kami tetap waspada dan memperketat pengawasan menjelang dan hari H perayaan Natal dan malam pergantian tahun," tutur dia.
Sehubungan terdeteksinya kelompok berbahaya ini maka aparat kepolisian setempat melakukan pengawasan ketat pada lingkungan tempat tinggal dan pergerakannya.
"Iya. Memang ada jaringan kelompok radikal atau teroris di Nunukan. Makanya kami dari aparat kepolisian terus melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kelompok itu," ujar Teguh Triwantoro usai pemusnahan sabu-sabu dan miras di halaman Mapolres Nunukan, Jumat.
Keberadaan kelompok radikal dan teroris tersebut diketahui setelah adanya penangkapan seorang teroris beberapa bulan lalu.
Ia membenarkan, kelompok radikal/teroris di Kabupaten Nunukan bertindak selaku penghubung dari Malaysia dan Filipina dengan kelompok yang berada di Indonesia.
"Kelompok radikal/teroris di Kabupaten Nunukan ini bertindak selaku penghubung antara kelompok radikal/teroris di Indonesia dengan kelompok yang berada di Malaysia atau Filipina, " bebernya.
Demi menjaga suasana keamanan dan ketertiban masyarakat, Polres Nunukan senantiasa mewaspadai terjadinya tindakan radikal atau teror yang dilakukan kelompok tak bertanggungjawab.
Khususnya menjelang dan hari H perayaan Hari Natal dan Malam Pergantian Tahun nantinya.
Oleh karena itu, Kapolres Nunukan berupaya maksimal melakukan antisipasi secara dini mulai dari pengawasan dan pemantauan pergerakan kelompok-kelompok yang diduga akan melakukan tindakan.
"Kami tetap waspada dan memperketat pengawasan menjelang dan hari H perayaan Natal dan malam pergantian tahun," tutur dia.