Nunukan (AntaranewsKaltara) - Pada Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2019 Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dana alokasi khusus (DAK) fisik dan Dana Desa (DD) mengalami kenaikan sebesar 20 persen dibandingkan DIPA 2018.
Kenaikan tersebut tentunya akan berdampak pembangunan di daerah itu seiring dengan upaya prioritas pembangunan wilayah perbatasan.
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid saat menyerahkan DIPA 2019 kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Nunukan, Jumat meminta kepada jajarannya agar memanfaatkan dana sesuai peruntukannya yang berdampak positif kepada masyarakat.
Pada kesempatan itu dia mengajak jajarannya agar anggaran yang pada masing-masing SKPD bukan dilihat dari cepatnya habis tapi bagaimana dampaknya kepada masyarakat.
"Jangan paksakan anggaran cepat habis. Tapi lebih penting dan utama bagaimana dampak positifnya bagi masyarakat," harap Laura sapaan Bupati Nunukan ini.
Laura menginginkan anggaran dari pemerintah pusat tahun berikutnya lebih besar dari DIPA sekarang.
Sesuai laporan dari Kepala Kantor KPPN Toni Rediyansah pada kesempatan yang sama mengatakan alokasi anggaran pada 2019 lebih kecil dibamdingkan alokasi APBN tahun 2018 yang mencapai Rp367,88 miliar.
Pada 2019 ini belanja modal paling besar berjumlah Rp117,72 miliar atau kuotanya sebesar 36,6 persen dari total anggaran.
Hal ini cukup besar karena pos utamanya untuk pembangunan infrastruktur dan jaringan.
Toni menilai, tidak bisa dipungkiri bahwa infrastruktur dan konektivitas menjadi kunci memajukan suatu daerah agar berdaya saing dengan daerah lainnya.
Apalagi Kabupaten Nunukan dengan wilayah yang cukup luas ditambah kondisi geografis yang khas.
Sedangkan belanja pegawai sebesar Rp90,46 miliar, belanja barang sebesar Rp111,57 miliar dan belanja bansos sebesar Rp2,03 miliar.
Toni menambahkan, pada tahun anggaran 2019 ini terdapat tiga satuan kerja mendapatkan pos anggaran terbesar di Kabupaten Nunukan yakni pembangunan
Bandara Long Bawan Rp78,65 miliar, selain belanja pada satuan kerja kementerian dan lembaga, alokasi DAK Fisik dan DD sebesar Rp328,98 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 20% dibanding tahun sebelumnya.
DAK fisik dan DD pada tahun 2018 hanya dialokasikan sebesar Rp293,71 miliar.
Kenaikan tersebut tentunya akan berdampak pembangunan di daerah itu seiring dengan upaya prioritas pembangunan wilayah perbatasan.
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid saat menyerahkan DIPA 2019 kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Nunukan, Jumat meminta kepada jajarannya agar memanfaatkan dana sesuai peruntukannya yang berdampak positif kepada masyarakat.
Pada kesempatan itu dia mengajak jajarannya agar anggaran yang pada masing-masing SKPD bukan dilihat dari cepatnya habis tapi bagaimana dampaknya kepada masyarakat.
"Jangan paksakan anggaran cepat habis. Tapi lebih penting dan utama bagaimana dampak positifnya bagi masyarakat," harap Laura sapaan Bupati Nunukan ini.
Laura menginginkan anggaran dari pemerintah pusat tahun berikutnya lebih besar dari DIPA sekarang.
Sesuai laporan dari Kepala Kantor KPPN Toni Rediyansah pada kesempatan yang sama mengatakan alokasi anggaran pada 2019 lebih kecil dibamdingkan alokasi APBN tahun 2018 yang mencapai Rp367,88 miliar.
Pada 2019 ini belanja modal paling besar berjumlah Rp117,72 miliar atau kuotanya sebesar 36,6 persen dari total anggaran.
Hal ini cukup besar karena pos utamanya untuk pembangunan infrastruktur dan jaringan.
Toni menilai, tidak bisa dipungkiri bahwa infrastruktur dan konektivitas menjadi kunci memajukan suatu daerah agar berdaya saing dengan daerah lainnya.
Apalagi Kabupaten Nunukan dengan wilayah yang cukup luas ditambah kondisi geografis yang khas.
Sedangkan belanja pegawai sebesar Rp90,46 miliar, belanja barang sebesar Rp111,57 miliar dan belanja bansos sebesar Rp2,03 miliar.
Toni menambahkan, pada tahun anggaran 2019 ini terdapat tiga satuan kerja mendapatkan pos anggaran terbesar di Kabupaten Nunukan yakni pembangunan
Bandara Long Bawan Rp78,65 miliar, selain belanja pada satuan kerja kementerian dan lembaga, alokasi DAK Fisik dan DD sebesar Rp328,98 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 20% dibanding tahun sebelumnya.
DAK fisik dan DD pada tahun 2018 hanya dialokasikan sebesar Rp293,71 miliar.