Sebatik (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menegaskan, agar masyarakat untuk memanfaatkan dengan maksimal setiap program kegiatan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, utamanya yang bersentuhan langsung kebutuhan utama manusia. Kesehatan misalnya, selain melengkapi sarana dan prasarana, Pemprov Kaltara menggelar program Dokter Terbang, dengan memberikan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga. Seperti yang dilaksanakan di Puskesmas Aji Kuning, Jalan Bintang Husada RT 4 Dusun Abadi I Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Nunukan, Rabu (29/5).

Pada program ini, menurut Gubernur, menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk hidup lebih sehat juga mengetahui berbagai informasi penting tentang kesehatan. "Kehadiran saya di sini, untuk menginformasikan adanya program pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan Pemprov Kaltara, melalui Dinkes (Dinas Kesehatan). Dari yang saya lihat, banyak anak kecil yang menderita batuk dan alergi mendapatkan perawatan ini," kata Irianto saat melakukan kunjungan ke Puskesmas Aji Kuning yang merupakan rangkaian kegiatan lanjutan Safari Ramadan 1440 Hijriah/2019 Masehi di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Rabu (29/5).

Irianto juga mengimbau kepada orangtua untuk mengawasi pola makan dan minum putra-putrinya, serta membudayakan penataan sanitasi lingkungan yang bersih dan sehat. "Perhatikan juga status gizi anak-anak kita. Apabila ada gejala stunting, segera laporkan kepada ketua RT untuk kemudian berkoordinasi dengan tim monitoring untuk membawa dan merawatnya di RS. Apabila tak bisa ditangani, maka akan dirujuk ke RS Provinsi di Tarakan," papar Gubernur.

Informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, hingga sore kemarin program dokter terbang di Sebatik telah melayani ratusan warga. Termasuk pasien yang ditangani oleh dokter spesiali. Di antaranya, 52 orang pasien anak dan pasien penyakit dalam sebanyak 110 warga. Hingga berita ini dilansir, kegiatan masih berlangsung.

Selain Program Dokter Terbang, masih di bidang kesehatan,Pemprov Kaltara juga memiliki program pemberitan makanan tambahan (PMT). Lalu, program bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Untuk tahun ini, program PBI-D dari APBD Kaltara tersebut menyasar 35 ribu warga kurang mampu. "Seluruh program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, juga produktif ini, diprioritaskan kepada warga yang tidak mampu," urai Gubernur.

Setiap program tersebut, dipastikan Irianto akan diteruskan karena bermanfaat besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kaltara. "Program ini akan terus dilanjutkan, namun realisasinya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," tutur Gubernur.

Soal pengembangan kualitas SDM juga digaungkan Irianto saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Mutiara Bangsa yang terletak di Desa Padaidi, Tanjung Aru, Sebatik, Nunukan. "Pemerintah RI juga sudah menetapkan prioritas pembangunan tahun depan, adalah peningkatan dan pengembangan kualitas SDM. Jadi, akan ada banyak program kegiatan yang berhubungan dengan target utama tersebut untuk dilakukan. Mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota," ulas Gubernur.

Dari itu, Gubernur mengaku senang dengan keberadaan sarana dan prasarana pendidikan di wilayah perbatasan ini. Salah satunya, Ponpes Mutiara Bangsa yang didalamnya terdapat SMP dan SMA Mutiara Bangsa. "Kita juga bersyukur, dalam upaya memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak bangsa, Ponpes ini menerima banyak bantuan dari pusat juga provinsi. Bahkan, untuk wilayah Nunukan, mungkin Ponpes Mutiara Bangsa ini yang memiliki gedung cukup bagus," tutur Irianto.

Atas hal itu, Gubernur menyampaikan respek dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pengelola juga masyarakat sekitar yang telah aktif membantu menjaga dan membesarkan Ponpes Mutiara Bangsa. "Lebih hebatnya lagi, Ponpes ini menerima anak-anak TKI," ucap Gubernur. 


Pewarta : Edy Suratman
Uploader : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2024