Realisasi Dokter Terbang Kaltara capai 70 persen, diharapkan anggaran naik di 2025

id Pemprov,Dokter terbang

Realisasi Dokter Terbang Kaltara capai 70 persen, diharapkan anggaran naik di 2025

Realisasi Dokter Terbang Kaltara capai 70 persen, diharapkan anggaran naik di 2025  (Cica Andriyani/ANTARA Kaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kalimantan Utara telah melakukan program Dokter Terbang dan terus berjalan hingga saat ini. Priogram ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar 1,6 Miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di tahun 2024.

Hingga saat ini realisasi Dokter terbang telah mencapai 70 persen dan ditargetkan pada akhir tahun 2024 realisasi telah mencapai 100 persen. Adapun dokter terbang ini melayani masyarakat yang berada di perbatasan maupun di wilayah pedalaman yang sulit diakses seperti di Punan Batu Benau.

“Sudah sekitar 70 persen ini dan sampai akhir tahun akan terus kita jalankan dan sasaran kami Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DPTK) yaitu Nunukan dan Malinau”, kata Usman selaku Dinas Kesehatan Kalimantan Utara.

Untuk tenaga medis yang disediakan telah menyesuaikan dengan lokasi tujuan dokter terbang. Namun yang biasanya dibutuhkan masyarakat adalah spesialis penyakit dalam, anak dan mata.

“Yang banyak kalau pada umumnya ya rata-rata penyakit dalam dan anak itu banyak pasiennya dan bahkan sampai ke keluhan mata juga banyak”, kata dia.

Program dokter terbang ini akan tetap diusulkan di tahun 2025 mendatang dan diharapkan agar anggaran tersebut dapat bertambah dari tahun 2024 sebesar 1,6 Miliar.

“Kita usahakan ada peningkatan anggaran, kita upayakan untuk meningkatkan cakupannya maupun frekuensinya dan mudah-mudahan tahun depan bisa lebih dari 1,6 M”, ungkapnya.

Baca juga: Strategi Kaltara layani kesehatan di perbatasan melalui dokter terbang
Baca juga: Video - Atasi layanan kesehatan di pelosok, Kaltara gelar "Dokter Terbang"
Baca juga: Dokter Terbang 2021, Dinkes Usulkan Rp 3,5 Miliar