Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI menghibahkan 44 kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) kepada 44 Pemerintah Daerah (Pemda). Itu merupakan bagian dari total 94 kapal pelra yang dibangun Kemenhub pada tahun anggaran (TA) 2018. “Alhamdulilah, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi salah satu daerah yang masuk dalam daftar penerima hibah kapal pelra tahun ini,” ujar Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie yang didampingi kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kaltara Taupan Madjid, belum lama ini.
Adapun 44 pemda penerima hibah kapal pelra itu, yakni Provinsi Kaltara, Provinsi Lampung, Provinsi Sulawesi Barat, Kota Buma, Kota Sabang, Kabupaten Barru, Kabupatan Buton Selatan, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Natuna, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Takalar, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Tanggamus, Kota Denpasar, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Bengkulu, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Bengkulu.
Selain itu, Kota Dumai, Kota Makassar, Kota Pariaman, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Belitung, Kabupaten Bintan, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Rokan Hili dan Kabupaten Siak.
Provinsi Kaltara sendiri mendapatkan 1 unit kapal pelra, dan kini dalam proses pengiriman. Dijelaskan Irianto, peruntukkan kapal pelra masih dalam evaluasi. Termasuk untuk pengelolaannya. “Untuk pengelolaannya, dapat dilakukan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) atau oleh Dishub. Sementara peruntukannya, dapat untuk mengangkut barang dan penumpang, atau untuk keperluan kepariwisataan,” ungkap Gubernur.
Untuk diketahui, sebanyak 94 kapal Pelra yang dihibahkan tersebut dibangun di 16 galangan nasional di Jawa Timur, Jawa Tengah, Lombok, dan Selawesi Selatan. Kapal ini berukuran 35 gross tonage (GT) dengan kapasitas angkut 24 penumpang, 10 ton barang, lima awak kapal dan memiliki kecepatan 9 knot. “44 unit kapal pelra ini, akan segera dimobilisasi dalam waktu dekat ke daerah masing-masing menggunakan dana APBN yang telah disiapkan. Sedangkan untuk 50 unit kapal lainnya, segera menyusul untuk kemudian dihibahkan setelah persyaratan administratif terpenuhi,” timpal Kepala Dishub Kaltara Taupan Madjid.
Dengan kapasitas tidak besar dan bisa untuk di daerah yang alur sungainya dangkal. Diharapkan kapal Pelra nantinya mampu meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah menjadi lebih baik. Pasalnya, moda ini dapat menjangkau daerah-daerah yang tidak bisa disandari atau dilalui kapal perintis.
Guna diketahui, mewakili Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, kepala Dishub Kaltara menghadiri penandatanganan serah terima kapal pelra pada Kamis (19/7) lalu oleh Direktur Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub R Agus H Purnomo. Dalam pidatonya, Ditjen Hubla berharap kapal-kapal Pelra yang dibangun dengan dana APBN dapat dirawat dan dimanfaatkan secara optimal oleh daerah penerima hibah.