Tarakan (ANTARA) -
Tercatat 23 Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari berbagai sekolah menengah atas Kalimantan Utara (Katara) mendapat pembekalan  pembuatan vlog, pengenalan dunia jurnalistik,
teknik penulisan berita.

Dilaporkan di Tarakan, Kamis bahwa pelatihan selama dua hari sejak, yakni 7-8 Agustus 2019.

Salah seorang instruktur, yakni Datu Iskandar Zulkarnaen mengatakan bahwa tujuan pelatihan selain mengenalkan jurnalistik, juga peserta diharapkan dalam waktu singkat bisa membuat tulisan.

Mengingat salah satu tugas para siswa adalah membuat diary atau catatan singkat perjalanan mereka dalam mengenal nusantara setiap hari.

"Apakah menulis itu sulit ?" tanya Iskandar yang telah menyusun sekitar 25  buku, termasuk buku Roman Sejarah Hikayat Datu Lancang dan Puteri Asung Luwan.

Hampir 23 pelajar (tiga di antaranya siswa disabilitas) mengaku menulis itu susah.

"Menulis itu mudah,"
ujar Iskandar, Kepala Biro Kantor Berita Antara Kaltara itu.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya menulis itu mudah dan sudah dipraktikan siswa setiap hari melalui posting status di media sosial.

Tanpa sadar siswa yang rajin membuat status di media sosial sebenarnya adalah proses pembuatan tulisan.

"Ada hal menggugah, keresahan atau renungan untuk kita tuangkan dalam sebuah status di Medsos. Sebelumnya, pasti ada pemilihan kata-kata dan gaya bahasa, sebenarnya kalian sudah membuat sebuah 'karya tulisan' saat membuat status di media sosial," katanya.

"Khusus tulisan bernilai jurnalistik tentu memenuhi syarat umum antara lain harus memiliki satu dari 10 katagori news values atau nilai-nilai berita," imbuhnya.

Kemudian, memenuhi syarat-syarat umum berita lain, misalnya ada unsur "5W plus 1 H", tulisan menggunakan pola "piramida terbalik", serta kalimat yang lugas, singkat dan padat. 

Kemampuan membuat tulisan itu tinggal diasah, salah satu kuncinya adalah rajin membaca serta belajar dari gaya tulisan orang lain.

"Hakikatnya penulis yang baik itu adakah pembaca yang baik, melalui membaca kita terus belajar, jadi jangan pernah merasa puas dengan hasil karya kita," katanya.

Acara terselenggara oleh PT Telkom selaku PIC SMN 2019 Privinsi Kaltara dan CoPIC PT Pupuk Kaltim dan Perum Jamkrindo  selaku Penanggung jawab pelaksana kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di  Kaltara bersama Diknas setempat melakukan seleksi 40 Siswa Mengenal Nusantara (SMN).

Ke-40 orang siswa yang tes berasal dari 37 sekolah yang terdiri dari 20 sekolah menengah atas (SMA) dan 17 sekolah menengah kejuruan (SMK).

Sedangkan untuk asal daerah tujuh siswa dari kabupaten Bulungan, delapan siswa dari kabupaten Malinau, delapan siswa dari kabupaten Nunukan, empat siswa dari kabupaten Tana Tidung, dan 13 siswa dari kota Tarakan.

Akhirnya lolos 23 pelajar  untuk mengikuti program SMN 2019 yang pada tahun ini Kaltara akan bertukar dengan provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama kurang lebih satu minggu.






Baca juga: 40 Pelajar Kaltara Seleksi SMN 2019
Baca juga: BUMN hadir - Asa di Pulau "Dua Tuan"
Baca juga: SMN Menanam Kecintaan Secara Nyata


 

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024