Tarakan (ANTARA) - Sebagai sarana pengenalan budaya lokal, 5 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di wilayah Kalimantan sepakat untuk mengoptimalkannya melalui media daring. Dengan menggunakan website Pustaka Borneo sebagai Center of Excellence (CoE), diharapkan pelestarian budaya lokal berbasis digital dapat dimaksimalkan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara Hermawan mengungkapkan, keberadaan CoE Budaya Lokal Kalimantan merupakan bagian dari program pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia. “Keberadaannya untuk memenuhi kebutuhan pemustaka terhadap informasi tentang budaya-budaya yang ada di Indonesia. Webiste Pustaka Borneo untuk mengenalkan kekhasan budaya lokal di Kalimantan,” kata Hermawan di Swissbel-hotel Tarakan, Kamis (9/12).

Dalam pengelolaannya sebagai CoE Budaya Lokal Kalimantan, Pustaka Borneo dikelola bukan hanya oleh masing-masing dinas provinsi di Kalimantan. Tetapi juga melibatkan dinas di tingkat kabupaten dan kota.

Disebutkan Hermawan, individu dan kelompok masyarakat yang mempunyai kepedulian atas budaya Kalimantan dapat juga memberikan materinya di website Pustaka Borneo. “Kita ramaikan dulu websitenya dengan konten yang menarik, sehingga lebih banyak masyarakat untuk mengaksesnya. Ini juga menjadi media promosi Kalimantan,” jelasnya.

CoE Budaya Lokal adalah perpustakaan digital yang diamatkan kepada setiap provinsi yang punya kesamaan budaya. Oleh karenanya dibentuk 6 penanggung jawab CoE Budaya Lokal. Yaitu Provinsi Riau, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.


Pewarta : Imanuel Matarru
Uploader : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2024