Tanjung Selor (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) intens meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi mudanya.
Ini, dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan kerja sama Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Pemerintah Australia lewat program yang disebut inovasi untuk anak sekolah Indonesia (INOVASI).
Disebutkan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Suriansyah, melalui Inovasi, diharapkan hasil assessment kompetensi siswa (AKS) Kaltara dapat meningkat.
“Secara nasional, hasil AKS menunjukkan hampir 47 persen siswa kelas 4 SD (Sekolah Dasar) tidak memiliki keterampilan membaca yang baik. Untuk Kaltara sendiri, hasilnya lebih rendah 2 poin dibawah rata-rata nasional. Untuk itu, harus ditingkatkan,” kata Sekprov saat menghadiri rapat tim pengarah program Inovasi untuk anak sekolah Indonesia (INOVASI) di ruang rapat lantai 1 Kantor Gubernur Kaltara, baru-baru ini.
Bukti dukungan Pemprov terhadap INOVASI, adalah diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Gubernur Kaltara No. 188.44/k.814/2018 pada 9 November 2019.
Dengan SK tersebut, dibentuklah kelompok kerja (Pokja) literasi, dimana melalui pokja tersebut dirumuskan isu-isu strategis, memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan mengajak seluruh kekuatan gerakan literasi di Kaltara disatukan dan bekerjasama menjalankan program literasi sehingga gerakan literasi lebih besar, cepat dan luas serta memonitoring dan mengevaluasi implementasi gerakan literasi di Kaltara.
“Ada program lainnya. Seperti, One Person One Book (OPOB), Forum Guru Tapal Batas (FGBT), Komunitas Jendela Nusantara (KJN), Satgas GLS Tarakan, Satgas GLS Bulungan, FKIP Universitas Borneo Tarakan, Program Inovasi, sekolah-sekolah model litersi dan lain-lain,” ujar Sekprov.
INOVASI yang diluncurkan sejak 12 Desember 2017, menurut Sekprov sudah mampu menjawab berbagai tantangan terkait rendahnya keterampilan membaca siswa SD di Kaltara. “Setahun sejak diluncurkan, program rintisan INOVASI yang mulanya hanya dilaksanakan di 20 SD, kini telah menjangkau 184 SD (145 SD di Bulungan, dan 40 SD di Malinau,” tutupnya.