Jakarta (ANTARA) - Diet atau menerapkan pola makan tertentu menjadi pilihan sebagian orang untuk menjaga berat badan tetap normal. Sepanjang tahun 2019 saja, nama diet keto, telur bahkan yang meniru penyanyi K-Pop IU masih relatif menjadi perbincangan.
Walau begitu, ada sebagian pakar kesehatan yang masih memperdebatkan manfaat beberapa diet untuk kesehatan.
Berikut ini adalah diet yang populer sepanjang tahun 2019, berserta ulasannya.
1. Diet rendah karbohidrat
Diet ini mengharuskan pesertanya menghindari gula dalam bentuk apapun, menurut President of the American Society of Bariatric Physicians, dr. Eric C Westman.
Tidak ada larangan konsumsi telur, daging dan lemak, namun sebaiknya konsumsi makanan yang sesuai kebutuhan tubuh.
Ada beberapa pilihan tipe diet, yakni 20-50 gram karbohidrat per hari dan konsumsi karbohidrat kurang dari 130 gram per hari.
Baca juga: Hindari obesitas dengan pola makan sehat
Namun, ingat diet ini bukan untuk semua orang!.
Kepala Divisi Organisasi Organisasi di Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, diet rendah karbohidrat hanya untuk mereka yang terkena sindrom metabolik, yakni lingkar perut di atas 90 cm (laki-laki) dan 80 cm (perempuan).
Lalu, orang yang tekanan darahnya di atas 130/85 mmHg, HDL kolestrol di bawah 40 (laki-laki) dan 50 (perempuan), trigliserida di atas 150 dan gula darah puasa di atas 100.
Walau begitu, ada sebagian pakar kesehatan yang masih memperdebatkan manfaat beberapa diet untuk kesehatan.
Berikut ini adalah diet yang populer sepanjang tahun 2019, berserta ulasannya.
1. Diet rendah karbohidrat
Diet ini mengharuskan pesertanya menghindari gula dalam bentuk apapun, menurut President of the American Society of Bariatric Physicians, dr. Eric C Westman.
Tidak ada larangan konsumsi telur, daging dan lemak, namun sebaiknya konsumsi makanan yang sesuai kebutuhan tubuh.
Ada beberapa pilihan tipe diet, yakni 20-50 gram karbohidrat per hari dan konsumsi karbohidrat kurang dari 130 gram per hari.
Baca juga: Hindari obesitas dengan pola makan sehat
Namun, ingat diet ini bukan untuk semua orang!.
Kepala Divisi Organisasi Organisasi di Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, diet rendah karbohidrat hanya untuk mereka yang terkena sindrom metabolik, yakni lingkar perut di atas 90 cm (laki-laki) dan 80 cm (perempuan).
Lalu, orang yang tekanan darahnya di atas 130/85 mmHg, HDL kolestrol di bawah 40 (laki-laki) dan 50 (perempuan), trigliserida di atas 150 dan gula darah puasa di atas 100.
Oleh Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri