Jenewa (ANTARA) - Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO), Selasa, memperingatkan bahwa virus Korona yang melanda China memiliki potensi untuk menyebar.
Sejauh ini, ada penularan "terbatas" virus tersebut dari manusia-ke-manusia, yang telah terjadi di China, sebagian besar adalah kelompok kecil dalam keluarga.
Seorang perempuan China dikarantina di Thailand karena mengalami radang misterius, kata pihak berwenang pada Senin (13/1). Kasus itu merupakan yang pertama kalinya terdeteksi di luar China.
Secara keseluruhan, 41 kasus pneumonia, yang merupakan gejala penyakit tersebut, telah dilaporkan muncul di Kota Wuhan, China tengah, sebagian besar melalui paparan di sebuah pasar ikan.
Dr. Maria Van Kerkhove, penjabat kepala unit WHO untuk penyakit berkembang, mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa bahwa badan dunia itu sudah memberikan panduan kepada rumah-rumah sakit di seluruh dunia soal pengendalian infeksi, kalau-kalau kasus itu menyebar.
"Ini adalah sesuatu yang masuk pada radar kami, ini bisa saja terjadi, kita perlu mempersiapkan diri kita," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Arab Saudi laporkan satu orang meninggal akibat virus korona baru
Baca juga: Pakar: MERS berdampak serius pada orang berpenyakit tertentu
Empat meninggal
Orang keempat yang terinfeksi pneumonia meninggal di pusat Kota Wuhandi Chiansetelah virus korona baru mewabah, demikian diungkapkan otoritas kesehatan pada Selasa.
Orang keempat itu, pria berusia 89 tahun, mengalami beberapa gejala pada 13 Januari dan dirawat di rumah sakit lima hari kemudian setelah sangat sulit bernapas, kata Komisi Kesehatan Kota melalui pernyataan. Pria tersebut meninggal pada 19 Januari.
Komisi mengungkapkan bahwa sang pasien juga memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes dan jantung koroner.
Dalam pernyataan terpisah yang diunggah di akun resmi Weibo miliknya, Komisi Kesehatan Wuhan menyebutkan 15 petugas medis di kota tersebut sudah didiagnosis mengidappneumonia dengan dugaan satu kasus lainnya. Dari petugas yang terinfeksi, satu orang berada dalam kondisi kritis, tambahnya.
Wabah yang berasal dari Wuhantersebut menyebar ke banyak kota di China, termasuk ibu kota,Beijing, dan Shanghai dengan empat kasus dilaporkan berada di luar China, yakni di Korea Selatan, Thailand serta Jepang.
Hingga Senin (20/1) pukul 18.00 waktu setempat, menurut laporan TV pemerintah,otoritas menyebutkan ada total 217 kasus virus baru di China, yang 198 di antaranya berada di Wuhan.
Baca juga:China sebut ada korban meninggal kedua akibat pneumonia di Wuhan
Baca juga:Korea Selatan konfirmasi kasus pertama virus korona
Baca juga:Virus China bisa menyebar, WHO peringatkan rumah sakit
Seorang dokter terinfeksi
Seorang dokter China yang menyelidiki wabah virus baru mematikan di pusat kota China mengaku dirinya terinfeksi.
Wang Guangfa, Kepala Departemen Pengobatan Paru di Peking University First Hospital di Beijing, menjadi bagian dari tim ahli yang awal bulan ini mengunjungi Wuhan, tempat asal virus korona.
Stasiun TV pemerintah melaporkan pada Rabu pagi bahwa Wang sedang dalam perawatan isolasi sejak Selasa lantaran diduga terinfeksi virus korona baru.
"Saya terdiagnosa dan kondisi saya baik-baik saja," kata Wang kepada Cable TV Hong Kong pada Selasa, menyampaikan terima kasih atas perhatian masyarakat terhadap dirinya.
Jumlah korban meninggal akibat jenis virus korona yang mirip dengan flu, yang dikonfirmasi oleh pejabat dapat ditularkan ke sesama manusia, bertambah menjadi enam orang hingga Selasa. Jumlah kasus virus korona yang dilaporkan naik menjadi lebih dari 300 kasus. Sementara 15 petugas medis juga ikut terinfeksi.
Wang, yang melakukan penelitian tentang infeksi saluran pernapasan berat (SARS) pada 2003, mengatakan sedang menjalani perawatan medis dan akan segera mendapat suntikan. Ia tak menceritakan bagaimana dirinya dapat terinfeksi virus tersebut.
"Saya tak mau semua orang terlalu memperhatikan kondisi saya," katanya kepada kanal berita tersebut.
Pada 10 Januari Wang mengatakan kepada media pemerintah bahwa wabah virus korona tampaknya terkendali, dengan sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan dan beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Wang tak dapat dihubungi oleh Reuters pada Selasa.
Sumber: Reuters
Sejauh ini, ada penularan "terbatas" virus tersebut dari manusia-ke-manusia, yang telah terjadi di China, sebagian besar adalah kelompok kecil dalam keluarga.
Seorang perempuan China dikarantina di Thailand karena mengalami radang misterius, kata pihak berwenang pada Senin (13/1). Kasus itu merupakan yang pertama kalinya terdeteksi di luar China.
Secara keseluruhan, 41 kasus pneumonia, yang merupakan gejala penyakit tersebut, telah dilaporkan muncul di Kota Wuhan, China tengah, sebagian besar melalui paparan di sebuah pasar ikan.
Dr. Maria Van Kerkhove, penjabat kepala unit WHO untuk penyakit berkembang, mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa bahwa badan dunia itu sudah memberikan panduan kepada rumah-rumah sakit di seluruh dunia soal pengendalian infeksi, kalau-kalau kasus itu menyebar.
"Ini adalah sesuatu yang masuk pada radar kami, ini bisa saja terjadi, kita perlu mempersiapkan diri kita," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Arab Saudi laporkan satu orang meninggal akibat virus korona baru
Baca juga: Pakar: MERS berdampak serius pada orang berpenyakit tertentu
Empat meninggal
Orang keempat yang terinfeksi pneumonia meninggal di pusat Kota Wuhandi Chiansetelah virus korona baru mewabah, demikian diungkapkan otoritas kesehatan pada Selasa.
Orang keempat itu, pria berusia 89 tahun, mengalami beberapa gejala pada 13 Januari dan dirawat di rumah sakit lima hari kemudian setelah sangat sulit bernapas, kata Komisi Kesehatan Kota melalui pernyataan. Pria tersebut meninggal pada 19 Januari.
Komisi mengungkapkan bahwa sang pasien juga memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes dan jantung koroner.
Dalam pernyataan terpisah yang diunggah di akun resmi Weibo miliknya, Komisi Kesehatan Wuhan menyebutkan 15 petugas medis di kota tersebut sudah didiagnosis mengidappneumonia dengan dugaan satu kasus lainnya. Dari petugas yang terinfeksi, satu orang berada dalam kondisi kritis, tambahnya.
Wabah yang berasal dari Wuhantersebut menyebar ke banyak kota di China, termasuk ibu kota,Beijing, dan Shanghai dengan empat kasus dilaporkan berada di luar China, yakni di Korea Selatan, Thailand serta Jepang.
Hingga Senin (20/1) pukul 18.00 waktu setempat, menurut laporan TV pemerintah,otoritas menyebutkan ada total 217 kasus virus baru di China, yang 198 di antaranya berada di Wuhan.
Baca juga:China sebut ada korban meninggal kedua akibat pneumonia di Wuhan
Baca juga:Korea Selatan konfirmasi kasus pertama virus korona
Baca juga:Virus China bisa menyebar, WHO peringatkan rumah sakit
Seorang dokter terinfeksi
Seorang dokter China yang menyelidiki wabah virus baru mematikan di pusat kota China mengaku dirinya terinfeksi.
Wang Guangfa, Kepala Departemen Pengobatan Paru di Peking University First Hospital di Beijing, menjadi bagian dari tim ahli yang awal bulan ini mengunjungi Wuhan, tempat asal virus korona.
Stasiun TV pemerintah melaporkan pada Rabu pagi bahwa Wang sedang dalam perawatan isolasi sejak Selasa lantaran diduga terinfeksi virus korona baru.
"Saya terdiagnosa dan kondisi saya baik-baik saja," kata Wang kepada Cable TV Hong Kong pada Selasa, menyampaikan terima kasih atas perhatian masyarakat terhadap dirinya.
Jumlah korban meninggal akibat jenis virus korona yang mirip dengan flu, yang dikonfirmasi oleh pejabat dapat ditularkan ke sesama manusia, bertambah menjadi enam orang hingga Selasa. Jumlah kasus virus korona yang dilaporkan naik menjadi lebih dari 300 kasus. Sementara 15 petugas medis juga ikut terinfeksi.
Wang, yang melakukan penelitian tentang infeksi saluran pernapasan berat (SARS) pada 2003, mengatakan sedang menjalani perawatan medis dan akan segera mendapat suntikan. Ia tak menceritakan bagaimana dirinya dapat terinfeksi virus tersebut.
"Saya tak mau semua orang terlalu memperhatikan kondisi saya," katanya kepada kanal berita tersebut.
Pada 10 Januari Wang mengatakan kepada media pemerintah bahwa wabah virus korona tampaknya terkendali, dengan sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan dan beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Wang tak dapat dihubungi oleh Reuters pada Selasa.
Sumber: Reuters