Tanjung Selor (ANTARA) - Devie Rahmawati, Peneliti dan Pengajar Vokasi UI (Universitas Indonesia) mengungkapkan bahwa salah satu kelemahan media "mainstream" (arus utama) karena kadang lebih mengutamakan kecepatan bukan ketepatan berita.

Hal itu disampaikan Devie yang Direktur Kemahasiswaan UI di dalam acara Ngopi Coi (Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia) live Radio Kaltara di Tanjung Selor, Kamis. 

Padahal peran wartawan dan media akan selalu menjadi "oase" dari 3K (Kebingungan, Ketakutan dan Keraguan) publik atas berbagai informasi.

"Terutama berita yang tidak benar dan tidak dipercaya seputar ekonomi, politik hingga pandemi," katanya dalam acara yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltara itu. Peneliti UI: Ketepatan kadang tertinggal dengan kecepatan berita

Di tengah arus kecepatan, ia mengatakan bahwa memang ketepatan dalam menyampaikan informasi seakan akan tertinggal dari lokomotif informasi yang deras menghampiri publik.

"Hal ini yang terkadang menyebabkan informasi yang  jurnalis hasilkan dalam waktu yang panjang menjadi tergulung oleh informasi yang tidak terverifikasi karena alasan kecepatan," imbuhnya.

Ia berharap agar pemerintah berperan aktif membantu jurnalis melalui berbagai pelatihan  mengidentifikasi berita bohong.

"Pelatihan  juga untuk mengasah kemampuan wartawan agar membanjiri media sosial dengan berita yang telah mereka verifikasi," katanya.

Pasalnya, berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa media "mainstream" kurang banyak membanjiri media sosial untuk mensosialisasikan berita baik dan benar. Peneliti UI: Ketepatan kadang tertinggal dengan kecepatan berita
Pembicara lain hadir Letkol Laut Setyo Pranowo, Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat BNPT dan Kabid Humas FKPT Kaltara Datu Iskandar Zulkarnaen.

Acara dibuka oleh Gubernur Kaltara Irianto Lambrie diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Datu Ramadhan serta dihadiri Kepala FKPT Kaltara Basiran Lazidi.

Acara dengan tema  "Indonesia adalah Kita" dihadiri 80 orang peserta Babinkantibmas, Bimas, Lurah, Jurnalis Kampus, Wartawan dan Humas bertempat di Hotel Pangeran Khar, Tanjung Selor.

Baca juga: Di "Ngopi Coi", Gubernur Irianto ajak masyarakat perangi hoaks

Baca juga: BNPT : Keterlibatan Kampus cegah terorisme mesti ditingkatkan


 

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024