Tanjung Selor (ANTARA) - Melihat potensi garam gunung yang melimpah di Krayan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memutuskan untuk membangun rumah garam. Oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltara, telah dialokasikan sebesar Rp 4 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.
Berdasarkan data Disperindagkop-UKM, rumah garam Krayan akan berdiri di tanah seluas 0,5 hektare (50 x 100 meter). Dengan desain 2 bangunan. Yakni rumah produksi seluas 288 meter persegi dan showroom seluas 96 meter persegi. “Sampai saat ini proses pembangunannya sudah 25 persen. Nanti digunakan untuk mengelola dan pengemasan garam, termasuk penyimpanan dan ditampilkan di showroom,” kata Kepala Bidang Koperasi dan UKM Disperindagkop-UKM Kaltara, Mohtari.
Rumah produksi nantinya akan menampung 30 dapur (tungku). “Lokasinya di Desa Pa' Rangeb Kecamatan Krayan Timur. Untuk pengelolaan garam akan diserahkan ke masyarakat sekitar dan akan dibuat jadwal tiap kepala keluarga,” ungkapnya.
Dijelaskannya, rumah garam ini diperkirakan dapat memproduksi sekitar 9 – 10 ton garam per bulan. “Kapasitasnya 30 tungku, jika 3 hari dapat 30 kg garam, maka selama sebulan dapat 9 ton. Ke depannya, produksi dapat meningkat 2 kali lipat,” urainya.
Dengan bertambahnya bangunan rumah garam di Krayan, diharapkan dapat meningkatkan gairah ekonomi masyarakat. “Karena produksi garam Krayan saat ini sekitar 8.504 kilogram per bulan,” tutupnya.