Tanjung Selor (ANTARA) - Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN dari pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berlaku menyeluruh di semua daerah di Tanah Air. Sampai dengan 30 September 2020, realisasi PEN di Kalimantan Utara (Kaltara) sudah mencapai Rp 723,2 miliar. Pencapaian tersebut dibagi ke dalam sejumlah sektor/bidang. Realisasi bidang kesehatan sudah mencapai sudah mencapai Rp 2,23 miliar, Jaring Pengaman Sosial Rp 273 miliar, bidang sektoral K/L dan Pemda Rp 365,5 miliar, bidang insentif usaha Rp 41,51 miliar, dan bidang dukungan UMKM sebesar Rp 23,2 miliar.

Kepala Bappeda-Litbang Kalimantan Utara, Risdianto mengatakan, sebagaimana laporan Kepala Perwakilan Kemenkeu Kaltara/Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kalimantan Utara Indra Soeparjanto, beberapa program lain dalam belanja APBN dalam rangka penanganan dan pencegahan Covid-19 juga ikut terealisasi dengan baik.

Bantuan bagi individu di Kaltara antara lain bantuan Padat Karya Tunai telah terealisasikan kepada 24.241 penerima manfaat atau  setara dengan Rp 280,63 miliar. Kemudian BLT Dana Desa terhadap 25.434 warga senilai Rp 68,05 miliar.

Bantuan Sosial Tunai juga telah mengucur ke 29.069 penerima manfaat atau setara Rp 52,04 miliar, Program Sembako (BPNT) kepada 30.542 atau senilai Rp 50,33, Program Keluarga Harapan bagi 15.044 penerima manfaat sebesar Rp 48,67 miliar, subsidi gaji 34.555 penerima senilai Rp 41,47 miliar, serta Kartu Pra Kerja kepada sebanyak 3.511 penerima dengan nilai mencapai Rp 12,46 miliar.

“Total dari itu semua Rp 553,64 miliar. Bantuan-bantuan dari pemerintah itu tujuannya agar ekonomi tetap berjalan, tumbuh melalui peningkatan daya beli. Daya beli meningkat jika masyarakat memiliki dana uang untuk berbelanja. Alhamdulillah di Kalimantan Utara, program PEN cukup terasa dan didukung oleh APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota,” kata Risdianto.

Terhadap dunia usaha di Kaltara, PEN telah mencatatkan pencapaian yang juga cukup baik. Bantuan Produktif Usaha Mikro telah terkucur kepada 8.186 penerima manfaat atau dengan nilai Rp 19,65 miliar. Lalu subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) diberi kepada 8.501 penerima manfaat dengan total nilai Rp 3,85 miliar. Sedang subsidi bunga non-KUR telah menyentuh 75 penerima manfaat dengan anggaran senilai Rp 15,57 juta.

“Totalnya sekitar Rp 23,5 miliar dalam capaian pada sisi dunia usaha,” ujarnya.


Pewarta : Reky
Uploader : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2024