Tarakan (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara bersama Pemerintah Kota Tarakan melaksanakan Penanaman perdana Program Demonstrasi Plot (Demplot) Bawang Merah pada Kelompok Tani Sinar Harapan, Kelurahan Kampung VI, Tarakan Timur, pada Senin (30/11).
Turut hadir dalam penanaman perdana tersebut Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul, M. Kes., Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Yufrizal, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tarakan, Kodim 0907/Tarakan, Ketua Kelompok Tani Sinar Harapan serta Lurah setempat.
Wali Kota mengatakan program demplot bawang merah ini sebagai upaya bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan, serta sebagai langkah pengendalian inflasi di Tarakan.
"Bawang merah ini masuk dalam 5 besar komoditi penyumbang inflasi di Tarakan, jika inflasi tinggi maka kemampuan daya beli masyarakat akan menurun sehingga akan berdampak pada perekonomian di Kota Tarakan," kata Khairul.
Dia juga berharap program ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan bersama.
Untuk itu perlu upaya bersama guna mengurangi ketergantungan komoditi bawang merah dari luar daerah.
Baca juga: 5 Ton Bawang Merah Bima Masuk Kaltara
Baca juga: Presiden curiga, permainan harga gula-bawang merah
Turut hadir dalam penanaman perdana tersebut Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul, M. Kes., Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Yufrizal, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tarakan, Kodim 0907/Tarakan, Ketua Kelompok Tani Sinar Harapan serta Lurah setempat.
Wali Kota mengatakan program demplot bawang merah ini sebagai upaya bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan, serta sebagai langkah pengendalian inflasi di Tarakan.
"Bawang merah ini masuk dalam 5 besar komoditi penyumbang inflasi di Tarakan, jika inflasi tinggi maka kemampuan daya beli masyarakat akan menurun sehingga akan berdampak pada perekonomian di Kota Tarakan," kata Khairul.
Dia juga berharap program ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan bersama.
Untuk itu perlu upaya bersama guna mengurangi ketergantungan komoditi bawang merah dari luar daerah.
Baca juga: 5 Ton Bawang Merah Bima Masuk Kaltara
Baca juga: Presiden curiga, permainan harga gula-bawang merah