Tarakan (ANTARA) - Seorang pasien positif COVID-19 berinisial M (82) warga kelurahan Sebengkok meninggal dunia di Tarakan, maka jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak 12 orang.
“Penambahan jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 53 orang, jumlah kumulatif kasus konfirmasi saat ini sebanyak 1.059 orang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Selasa.
Sedangkan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 sebanyak 612 orang, kemudian jumlah pasien COVID-19 yang dirawat sebanyak 435 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 131 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 1.466 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Riwayat kontak erat yang dimaksud yakni kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable/kasus konfirmasi dalam radius satu meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. Kemudian sentuhan fisik langsung dengan kasus yang terkonfirmasi seperti salaman, berpegangan tangan dan lain – lain.
Selanjutnya orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus terkonfirmasi tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar. Dan situasi lainnya yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.
Baca juga: Pemprov Kaltara tambah laboratorium terpadu untuk pemeriksaan tes usap
Baca juga: Bupati Nunukan minta pemantapan skema persiapan belajar tatap muka
“Penambahan jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 53 orang, jumlah kumulatif kasus konfirmasi saat ini sebanyak 1.059 orang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Selasa.
Sedangkan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 sebanyak 612 orang, kemudian jumlah pasien COVID-19 yang dirawat sebanyak 435 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 131 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 1.466 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Riwayat kontak erat yang dimaksud yakni kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable/kasus konfirmasi dalam radius satu meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. Kemudian sentuhan fisik langsung dengan kasus yang terkonfirmasi seperti salaman, berpegangan tangan dan lain – lain.
Selanjutnya orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus terkonfirmasi tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar. Dan situasi lainnya yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.
Baca juga: Pemprov Kaltara tambah laboratorium terpadu untuk pemeriksaan tes usap
Baca juga: Bupati Nunukan minta pemantapan skema persiapan belajar tatap muka