Tanjung Selor (ANTARA) - Hujan lebat sejak dua hari terakhir menyebabkan Sungai Sajau meluap sehingga empat dari delapan desa di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara terendam banjir.
Dilaporkan di Tanjung Selor, Rabu banjir merendam wilayah empat desa, yakni Desa Tanjung Agung, Desa Wonomulyo, Desa Sajau Metun dan Desa Sajau Pura.
Sedangkan empat desa yang terbebas dari banjir, yakni Desa Tanah Kuning, Desa Mangkupadi, Desa Binai dan Desa Sajau Hilir.
Desa bebas banjir ini berada di kawasan hilir sungai dan pantai.
Sedangkan daerah yang terkena dampak luapan Sungai Sajau berada di hulu dan pedalaman.
"Yang terparah, banjir dekat jembatan Sungai Sayau yang dilintasi jalan raya (Kota Tanjung Selor-Tanah Kuning, Ibu Kota Kecamatan Tanjung Palas Timur)," kata Saleh (40), warga RT 07/RW 01 Desa Wonomulyo kepada ANTARA.
Ia menyebutkan kedalaman banjir di dekat Jembatan Sajau ini mencapai dada orang dewasa sehingga mobil jenis minibus tidak bisa lewat.
"Masalahnya, kita tidak bisa bekerja atau kemana-mana karena banjir merendam jalan raya cukup dalam," kata bapak dua anak itu yang berprofesi sebagai "penggesek" (tukang kayu).
Warga Desa Wonomulyo lain, Sariyanti menjelaskan banjir terjadi akibat hujan lebat sejak Senin malam (22 Maret 2020).
Sebagian warga mengkhawatirkan tanaman mereka akan rusak jika banjir masih terjadi beberapa hari ke depan.
Baca juga: Jalan putus Sekatak, ada jembatan darurat hanya untuk motor
Baca juga: ZIYAP-ANTARA Kaltara Perduli Banjir Sembakung salurkan donasi
"Mudahan malam ini jangan hujan lagi, meski terlihat langit sudah mendung," tuturnya.
Beberapa desa di Kecamatan Tanjung Palas Timur adalah eks UPT (Unit Penempatan Transmigrasi).
Luas wilayah kecamatan 677,77 Km2. Sedangkan jarak Ibu Kota Kecamatan Tanah Kuning ke Tanjung Selor (Ibu Kota Kabupaten Bulungan) sekitar 86 Km.
Jumlah penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Tanjung Palas Timur berjumlah 7.518 Jiwa atau 1.732 KK dengan tingkat kepadatan mencapai 11,09 jiwa/km2 dan tingkat rata-rata penduduk/keluarga 4,36 jiwa.
Baca juga: Asa entaskan banjir Sembakung, masalah satu sungai dari dua negara
Kondisi sosial budaya penduduknya cukup beragam yang menempati wilayah ini, tergantung letak geografis wilayahnya.
Penduduk yang berdiam di Desa Tanjung Agung dan Desa Wonomulyo yang berlokasi di bagian barat Kecamatan Tanjung Palas Timur mayoritas dihuni suku Jawa yang menjadi tujuan transmigrasi.
Sementara di Sajau dihuni oleh masyarakat asli Dayak.
Sedangkan di Desa Tanah Kuning dan Desa Mangkupadi dihuni masyarakat berbagai etnis yang beragam karena dekat pantai, antara lain Bugis, Jawa, Banjar dan Bajau.
Baca juga: Hikmah banjir Sembakung, napak tilas menembus "jantung Borneo"
Dilaporkan di Tanjung Selor, Rabu banjir merendam wilayah empat desa, yakni Desa Tanjung Agung, Desa Wonomulyo, Desa Sajau Metun dan Desa Sajau Pura.
Sedangkan empat desa yang terbebas dari banjir, yakni Desa Tanah Kuning, Desa Mangkupadi, Desa Binai dan Desa Sajau Hilir.
Desa bebas banjir ini berada di kawasan hilir sungai dan pantai.
Sedangkan daerah yang terkena dampak luapan Sungai Sajau berada di hulu dan pedalaman.
"Yang terparah, banjir dekat jembatan Sungai Sayau yang dilintasi jalan raya (Kota Tanjung Selor-Tanah Kuning, Ibu Kota Kecamatan Tanjung Palas Timur)," kata Saleh (40), warga RT 07/RW 01 Desa Wonomulyo kepada ANTARA.
Ia menyebutkan kedalaman banjir di dekat Jembatan Sajau ini mencapai dada orang dewasa sehingga mobil jenis minibus tidak bisa lewat.
"Masalahnya, kita tidak bisa bekerja atau kemana-mana karena banjir merendam jalan raya cukup dalam," kata bapak dua anak itu yang berprofesi sebagai "penggesek" (tukang kayu).
Warga Desa Wonomulyo lain, Sariyanti menjelaskan banjir terjadi akibat hujan lebat sejak Senin malam (22 Maret 2020).
Sebagian warga mengkhawatirkan tanaman mereka akan rusak jika banjir masih terjadi beberapa hari ke depan.
Baca juga: Jalan putus Sekatak, ada jembatan darurat hanya untuk motor
Baca juga: ZIYAP-ANTARA Kaltara Perduli Banjir Sembakung salurkan donasi
"Mudahan malam ini jangan hujan lagi, meski terlihat langit sudah mendung," tuturnya.
Beberapa desa di Kecamatan Tanjung Palas Timur adalah eks UPT (Unit Penempatan Transmigrasi).
Luas wilayah kecamatan 677,77 Km2. Sedangkan jarak Ibu Kota Kecamatan Tanah Kuning ke Tanjung Selor (Ibu Kota Kabupaten Bulungan) sekitar 86 Km.
Jumlah penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Tanjung Palas Timur berjumlah 7.518 Jiwa atau 1.732 KK dengan tingkat kepadatan mencapai 11,09 jiwa/km2 dan tingkat rata-rata penduduk/keluarga 4,36 jiwa.
Baca juga: Asa entaskan banjir Sembakung, masalah satu sungai dari dua negara
Kondisi sosial budaya penduduknya cukup beragam yang menempati wilayah ini, tergantung letak geografis wilayahnya.
Penduduk yang berdiam di Desa Tanjung Agung dan Desa Wonomulyo yang berlokasi di bagian barat Kecamatan Tanjung Palas Timur mayoritas dihuni suku Jawa yang menjadi tujuan transmigrasi.
Sementara di Sajau dihuni oleh masyarakat asli Dayak.
Sedangkan di Desa Tanah Kuning dan Desa Mangkupadi dihuni masyarakat berbagai etnis yang beragam karena dekat pantai, antara lain Bugis, Jawa, Banjar dan Bajau.
Baca juga: Hikmah banjir Sembakung, napak tilas menembus "jantung Borneo"