Tarakan (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol Bambang Kristiyono mengimbau agar peran RT dalam menangkal radikalisme dan terorisme lebih diaktifkan.

"Perlu  mengaktifkan kembali RT untuk bisa memantau setiap orang asing, termasuk wajib lapor, mengingat Kaltara Kaltara sebagai daerah perbatasan rawan berbagai ancaman, termasuk radikalisme dan terorisme,"  Katanya di Tanjung Selor, Senin.

Hal itu disampaikan saat menerima audensi sejumlah pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltara.

Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia bagian timur, serta dekat dengan Filipina Selatan maka Kaltara rawan terdapat penyebaran radikalisme dan terorisme

Sehingga, katanya, penting memaksimalkan kembali peran RT melalui Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) tiap orang baru di wilayahnya wajib lapor dalam waktu 1x24 jam. 

Termasuk sistem Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). 

"Jadi ketua RT setempat atau masyarakat tau siapa saja yang tinggal di wilayahnya," katanya didampingi Irwasda Polda Kaltara Kombes Pol Yosi Hariyoso dan juga Direktur Reskrimum Kombes Pol Saut Panggabean Sinaga.

Dalam hal ini, kata Kapolda perlu peran aktif masyarakat baik perorangan, kelompok atau organisasi dalam upaya mengamankan wilayahnya masing-masing.

"Masyarakat harus lebih berperan aktif dan bertanggungjawab mengamankan wialayahnya jangan hanya mengandalkan pihak kepolisian yang jumlahnya terbatas," tegasnya.

Kapolda menyampaikan banyak orang dengan paham radikalisme memahami agama terutama materi jihad hanya sepotong - potong sehingga menjadi pemahaman yang salah.

"Mereka hanya tahu sepotong-potong padahal banyak kebaikan yang bernilai ibadah setara jihad. Misalkan, menyingkirkan batu, beling (pecahan kaca) atau paku di jalanan berbakti pada orangtua pahalanya juga besar," kata Bambang.

Dalam kesempatan tersebut Kapolda menyampaikan terimakasih atas kunjungan FKPT Kaltara serta peran aktifnya dalam upaya pencegahan terorisme di Kaltara.

Kapolda Kaltara dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan bebera pengalamanya bertemu orang yang terpapar paham radikalisme. 

"Seringkali (ekstrimis) ini di depan kita bagus saja. Namun pada kelompok atau orang tertentu mereka menyebarkan paham radikalnya," terang Kapolda.

Baca juga: Kegiatan FKPT digelar daring hingga Hybrid

Baca juga: Gelar Webinar Ngopi Coi, BNPT dan FKPT ajak warga bijak bermedsos



Dukungan semua pihak

Sementara itu, Ketua FKPT Kaltara Datu Iskandar Zulkarnaen menjelaskan bahwa dalam upaya memaksimalkan pencegahan terorisme butuh peran serta dukungan semua pihak termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) untuk saling bersinergi.

Hal itu menjadi pentingnya terus menjalin silaturahim semua pihak, termasuk tokoh agama, organisasi pemuda dan tokoh masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut Ketua FKPT Kaltara didampingi Sekretaris Forum, Ranoesty Liling dan Kabid Media Massa Dedi Suhendra.

Ia juga menyampaikan beberapa hal tentang peran serta FKPT dalam upaya pencegahan terorisme dengan melakukan vaksinasi ideologi. 

"Untuk langkah pencegahan kita lakukan upaya vaksinasi (memberi pemahaman) ideologi yang benar pada kelompok atau orang yang rentan terpapar paham radikalisme," jelasnya.

Dengan cara menggugah kesadaran masyarakat melawan ancaman terorisme secara berkelanjutan, terukur, dan sesuai dengan kearifan lokal.

Baca juga: Audensi FKPT, Kapolda Kaltara imbau peran RT dalam tangkal terorisme

Baca juga: BNPT : Perlu bekali masyarakat pengetahuan khusus tentang terorisme

Pewarta : Susylo Asmalyah
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024