Tarakan (ANTARA) - Wali Kota Tarakan Khairul mengharapkan usai bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tidak ada muncul klaster COVID-19.
"Mudahan setelah Ramadhan tidak ada klaster Ramadhan dan klaster Idul Fitri," kata Khairul di Tarakan, Kamis.
Dia menjelaskan kondisi di Tarakan secara umum cukup baik, protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik.
Terutama memakai masker, secara umum cukup bagus. Sedangkan pelaksanaan ibadah di Mesjid cukup bagus dengan protokol kesehatan.
Sebelumnya Khairul mengatakan bahwa tidak ada gelar griya saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Silaturahmi saja untuk kalangan keluarga dekat.
Pemkot Tarakan juga memperbolehkan melaksanakan sholat Idul Fitri 1442 Hijriah dengan protokol kesehatan bahkan tidak memperkenankan khatib dan imam dari luar daerah.
Khairul saat sholat Hari Raya Idul Fitri menunaikan di Masjid Raya Baitul Izzah dan menjadi khatib dan selaku imam pada shalat Idul Fitri, Muhammad Alfayad.
Dalam khutbahnya, Khairul menyampaikan tiga hikmah ramadhan yang baru saja berlalu.
Pertama, untuk selalu mengendalikan hawa nafsu. Kedua, untuk meningkatkan kepedulian dan tolong-menolong kepada sesama melalui zakat. Ketiga, untuk berjihad mencari keridhoan dalam artian jihad melawan diri sendiri hawa nafsu.
Baca juga: Puluhan pasien COVID-19 ikuti Shalat Idul Fitri di RSLI Surabaya
"Mudahan setelah Ramadhan tidak ada klaster Ramadhan dan klaster Idul Fitri," kata Khairul di Tarakan, Kamis.
Dia menjelaskan kondisi di Tarakan secara umum cukup baik, protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik.
Terutama memakai masker, secara umum cukup bagus. Sedangkan pelaksanaan ibadah di Mesjid cukup bagus dengan protokol kesehatan.
Sebelumnya Khairul mengatakan bahwa tidak ada gelar griya saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Silaturahmi saja untuk kalangan keluarga dekat.
Pemkot Tarakan juga memperbolehkan melaksanakan sholat Idul Fitri 1442 Hijriah dengan protokol kesehatan bahkan tidak memperkenankan khatib dan imam dari luar daerah.
Khairul saat sholat Hari Raya Idul Fitri menunaikan di Masjid Raya Baitul Izzah dan menjadi khatib dan selaku imam pada shalat Idul Fitri, Muhammad Alfayad.
Dalam khutbahnya, Khairul menyampaikan tiga hikmah ramadhan yang baru saja berlalu.
Pertama, untuk selalu mengendalikan hawa nafsu. Kedua, untuk meningkatkan kepedulian dan tolong-menolong kepada sesama melalui zakat. Ketiga, untuk berjihad mencari keridhoan dalam artian jihad melawan diri sendiri hawa nafsu.
Baca juga: Puluhan pasien COVID-19 ikuti Shalat Idul Fitri di RSLI Surabaya