Tarakan (ANTARA) - Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-6 Tingkat Provinsi Tahun 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana penyelenggaraan MTQ ke-6 tahun ini tanpa juara umum.
“Tahun ini tidak ada juara umum, karena masih secara daring. InsyaAllah tahun depan sesuai arahan pak Gubernur. Kalau tidak ada halangan tahun depan MTQ tatap muka di Kabupaten Malinau,” kata Sekretaris Dewan Hakim, Basmar saat penutupan MTQ ke-6,
di Ruang Serbaguna Gedung Gabungan Dinas, Tanjung Selor, Minggu.
Dia mengatakan bahwa para peserta terbaik satu akan mewakili Provinsi Kaltara pada Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional di Ternate Provinsi Maluku Utara Tahun 2021 dan wajib mengikuti pemusatan latihan dalam rangka meningkatkan pembinaan lebih lanjut.
Pada MTQ ke-6 untuk juara satu kontingen dari Kabupaten Bulungan, kedua adalah Tarakan, urutan ketiga Kabupaten Nunukan, urutan keempat Kabupaten Malinau dan kelima Kabupaten Tana Tidung.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Kaltara, Saifi menyampaikan tujuan dari penyelenggaraan MTQ yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
“Salah satunya memberikan motivasi kepada umat Islam untuk terus membaca Al-Qu’ran dengan baik dan benar serta mempelajari, memahami, mengamati, mengamalkan, serta menjadi pedoman hidup dan kehidupan kita sehari-hari,” kata Saifi.
Dia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada dewan pengawas dan seluruh dewan hakim yang telah bekerja keras dalam menilai, memilih dan menetapkan peserta terbaik MTQ.
“Selamat kepada juara atas prestasi yang telah dicapai dan bagi yang belum juara tetap bersabar, tetap semangat, dan berlatih karena InsyaAllah tahun-tahun mendatang masih memiliki kesempatan untuk meraih sebagai juara,” kata Saifi.
Sedangkan Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang mengingatkan bahwa Al-Qu’ran mengajarkan kalau kita semua bersaudara.
“Kita diikat oleh aqidah yang sama oleh karena itu, meskipun Allah menyuruh kita berlomba dalam kebaikan, namun perlombaan itu sama sekali tidak mengisyaratkan permusuhan, tidak ada kedengkian apalagi keinginan untuk mencelakakan lawan,” kata Zainal.
Dia juga meminta hasil karya juara satu kaligrafi agar diletakan di Ruang Kerja Gubernur dan karya lukis anak – anak Kaltara dapat dipajang di Ruang VIP Bandara Juwata. Sehingga hasil karya anak-anak Kaltara dapat disaksikan khalayak umum.
Baca juga: Gubernur Kaltara Ingatkan KONI Bahas Strategi Pemenangan PON XX Papua
“Tahun ini tidak ada juara umum, karena masih secara daring. InsyaAllah tahun depan sesuai arahan pak Gubernur. Kalau tidak ada halangan tahun depan MTQ tatap muka di Kabupaten Malinau,” kata Sekretaris Dewan Hakim, Basmar saat penutupan MTQ ke-6,
di Ruang Serbaguna Gedung Gabungan Dinas, Tanjung Selor, Minggu.
Dia mengatakan bahwa para peserta terbaik satu akan mewakili Provinsi Kaltara pada Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional di Ternate Provinsi Maluku Utara Tahun 2021 dan wajib mengikuti pemusatan latihan dalam rangka meningkatkan pembinaan lebih lanjut.
Pada MTQ ke-6 untuk juara satu kontingen dari Kabupaten Bulungan, kedua adalah Tarakan, urutan ketiga Kabupaten Nunukan, urutan keempat Kabupaten Malinau dan kelima Kabupaten Tana Tidung.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Kaltara, Saifi menyampaikan tujuan dari penyelenggaraan MTQ yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
“Salah satunya memberikan motivasi kepada umat Islam untuk terus membaca Al-Qu’ran dengan baik dan benar serta mempelajari, memahami, mengamati, mengamalkan, serta menjadi pedoman hidup dan kehidupan kita sehari-hari,” kata Saifi.
Dia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada dewan pengawas dan seluruh dewan hakim yang telah bekerja keras dalam menilai, memilih dan menetapkan peserta terbaik MTQ.
“Selamat kepada juara atas prestasi yang telah dicapai dan bagi yang belum juara tetap bersabar, tetap semangat, dan berlatih karena InsyaAllah tahun-tahun mendatang masih memiliki kesempatan untuk meraih sebagai juara,” kata Saifi.
Sedangkan Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang mengingatkan bahwa Al-Qu’ran mengajarkan kalau kita semua bersaudara.
“Kita diikat oleh aqidah yang sama oleh karena itu, meskipun Allah menyuruh kita berlomba dalam kebaikan, namun perlombaan itu sama sekali tidak mengisyaratkan permusuhan, tidak ada kedengkian apalagi keinginan untuk mencelakakan lawan,” kata Zainal.
Dia juga meminta hasil karya juara satu kaligrafi agar diletakan di Ruang Kerja Gubernur dan karya lukis anak – anak Kaltara dapat dipajang di Ruang VIP Bandara Juwata. Sehingga hasil karya anak-anak Kaltara dapat disaksikan khalayak umum.
Baca juga: Gubernur Kaltara Ingatkan KONI Bahas Strategi Pemenangan PON XX Papua