Nunukan (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nunukan, Kaltara menyatakan lonjakan kasus positif di daerahnya sejak pekan ke-26 2021 disebabkan oleh pelaku perjalanan dari luar daerah yang berawal dari pekerja konstruksi di Pulau Sebatik.  

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan, Senin menyampaikan ini pada saat rakor evaluasi dan perkembangan kasus positif di daerahnya di hadapan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), Forum Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD), instansi vertikal, camat, lurah dan kepala desa.

"Penyebab peningkatan kasus COVID-19 di Nunukan ini dari pelaku perjalanan dari luar daerah berawal di Pulau Sebatik," ungkap Laura yang juga menjabat Bupati Nunukan.

Pelaku perjalanan ini juga menjadi penyabab masuknya virus varian baru yakni delta B.1.617.2 menular bagi warga sekitarnya di Pulau Sebatik yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Sebagaimana salah satu korban meninggal dunia pada malam takbiran Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah adalah pekerja di perusahaan konstruksi yang berasal dari Pulau Jawa, jelas Bupati Nunukan saat memimpin rakor tersebut.

"Pasien yang meninggal dunia pada malam takbiran Idul Adha itu adalah pasien terjangkit virus varian delta," beber dia.

Oleh karena itu, pelaku perjalanan dari luar daertah inilah yang menjadi awal penyebaran virus varian baru ini yang sangat cepat dan tinggi sehingga Kabupaten Nunukan kini berstatus level IV atau darurat.

Hingga pekab ke-29 pada 2021 ini, jumlah pasien positif di Kabupaten Nunukan telah mencapai 948 kasus dengan angka kematian 45 orang, sembuh 1.930 orang dari total terkonfirmasi sebanyak 2.923 orang.

Pewarta : Redaksi
Editor : Rusman
Copyright © ANTARA 2024