Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menargetkan amdal dalam proyek green energy Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning-Mangkupadi, Bulungan selesai sebelum kedatangan Presiden RI Joko Widodo pada bulan Oktober 2021.
“Semalam bapak Menko Luhut telah bertemu dengan Pak Presiden, dimana beliau meminta kesiapan green energy harus disiapkan secara matang, khususnya di Kaltara,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Kamis.
Dia berharap, tahun ini progres berjalan tanpa ada kendala. Luasan KIPI sebesar 10.100 hektare juga tercatat progresnya.
Dalam aturannya, izin lokasi diberikan untuk tiga tahun ditambah 30 persen penguasaan lahan. Aturan itu berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 5/2015.
“Itu kemarin menjadi indikator penilaian setelah ada penyampaian progres di lapangan. Dan kami tinggal menunggu informasi dari pusat. Kalau kami optimis KIPI masuk PSN,” kata Zainal.
Untuk diketahui, terdapat 10 perusahaan yang berinvestasi di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi. Namun, tujuh dari 10 perusahaan yang memberikan laporan mengenai progresnya.
Ketujuh perusahaan itu adalah Al-Bassam Petroleum Equipment Company (APECO), PT Kayan Patria Propertindo (KPP), PT Kayan Patria Industri (KPI), PT Pelabuhan Indonesia, PT Aman Mulia Gemilang, PT Indonesia Strategis Industri, dan PT Adhidaya Suryakencana.
“Untuk perusahaan yang sama sekali tidak melaporkan progres, ada 3, PT Dragon Signature, PT Dragon Land dan PT Inalum,” kata Zainal.
Baca juga: Gubernur Kaltara : Distribusikan Bantuan Tabung Oksigen Dari Kadin
“Semalam bapak Menko Luhut telah bertemu dengan Pak Presiden, dimana beliau meminta kesiapan green energy harus disiapkan secara matang, khususnya di Kaltara,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Kamis.
Dia berharap, tahun ini progres berjalan tanpa ada kendala. Luasan KIPI sebesar 10.100 hektare juga tercatat progresnya.
Dalam aturannya, izin lokasi diberikan untuk tiga tahun ditambah 30 persen penguasaan lahan. Aturan itu berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 5/2015.
“Itu kemarin menjadi indikator penilaian setelah ada penyampaian progres di lapangan. Dan kami tinggal menunggu informasi dari pusat. Kalau kami optimis KIPI masuk PSN,” kata Zainal.
Untuk diketahui, terdapat 10 perusahaan yang berinvestasi di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi. Namun, tujuh dari 10 perusahaan yang memberikan laporan mengenai progresnya.
Ketujuh perusahaan itu adalah Al-Bassam Petroleum Equipment Company (APECO), PT Kayan Patria Propertindo (KPP), PT Kayan Patria Industri (KPI), PT Pelabuhan Indonesia, PT Aman Mulia Gemilang, PT Indonesia Strategis Industri, dan PT Adhidaya Suryakencana.
“Untuk perusahaan yang sama sekali tidak melaporkan progres, ada 3, PT Dragon Signature, PT Dragon Land dan PT Inalum,” kata Zainal.
Baca juga: Gubernur Kaltara : Distribusikan Bantuan Tabung Oksigen Dari Kadin