Tarakan (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Utara meraih penghargaan sebagai provinsi terbaik kedua pada kategori target pelayanan kurang dari 10.000 akseptor tingkat nasional setelah Provinsi Maluku.

“Dari 34 provinsi ternyata Kaltara berada pada peringkat ke dua, jadi dari BKKBN RI memberikan penghargaan atas partisipasi masyarakat terhadap pencapaian program KB melalui peserta KB di Kaltara," kata Koordinator Pelaksana Progam Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Provinsi Kalimantan Utara Harlan Lelana di Tanjung Selor, Bulungan, Senin.

Dia mengungkapkan bahwa tidak menyangka karena memang penduduk di Kaltara tidak banyak.

Hal tersebut sebagai bentuk perencanaan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (Kespro) rakyat Indonesia.

BKKBN melangsungkan kegiatan Puncak Pencanangan Pelayanan KB dan Kespro Bersama Mitra Kerja Tahun 2021.

“Setiap provinsi itu ada target yang diberikan oleh BKKBN Pusat berdasarkan jumlah penduduknya, untuk Kaltara itu ditargetkan sebanyak 2.000. Jika dilihat dari target, Kaltara sudah bisa melampaui sangat jauh di atas target, yaitu sebanyak 3.652,” katanya.

Selain itu, Harlan menjelaskan bahwa asumsi masyarakat mengenai program KB menganjurkan dua anak cukup tidak sepenuhnya benar. Hal ini karena KB hanya mengatur jarak kelahiran antar anak agar tidak bertambah tingkat stunting di suatu wilayah.

“Sehat di sini maksudnya dari segi jasmani dan rohani, jadi bisa terlepas dari stunting. Biasanya stunting terjadi karena anak pertama belum selesai masa menyusunya tapi sudah ada anak ke dua," katanya.

Harlan menjelaskan bahwa jumlah anak yang diinginkan setiap keluarga bukan menjadi persoalan. Hanya saja, penting untuk orang tua mengatur jarak anak agar suatu hal yang tidak diharapkan dapat terhindar.
Baca juga: Pemprov Kaltara Berangkatkan 31 Atlet ke PON XX Papua
Baca juga: RSUK Tarakan Raih Juara Dua Pelayanan Keluarga Berencana
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024