Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang meminta untuk mengupayakan peningkatan produksi jagung, karena saat ini produksi jagung di Kaltara menurun.
“Perlu upaya peningkatan provitas untuk menaikan angka produksi,” kata Zainal saat menghadiri Panen Raya Jagung dibuka Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dipusatkan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah secara virtual dari Hotel Tarakan Plaza, Tarakan, Rabu.
Dia menyebutkan data produksi jagung periode Januari – Agustus tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 14,5 persen atau 193,97 ton.
“Penurunan produksi jagung terbesar di Kabupaten Bulungan mencapai 191,72 ton. Distibusi pertanaman jagung terbanyak di Kabupaten Bulungan 86,53 persen,” kata Gubernur.
Rincinya, luas panen dan produksi secara total Kaltara mengalami penurunan. Angka ini diperoleh dengan asumsi produktivitas 2020 dan 2021 sama.
Berdasarkan pemantauan stok yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP), stok jagung nasional pada minggu IV (20 September 2021) mencapai 2.750.072 ton.
Dengan sebaran 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27 persen) di Pengepul, 423.502 ton (15 persen) di Agen, 288.305 ton (11 persen) di Pengecer, 276.300 ton (10 persen) di Usaha Lain (Pakan Mandiri), dan sisanya 6 persen di Industri Pangan, Rumah Tangga, dan lain-lain.
Disamping menerima laporan stok setiap pekan dari petugas enumerator independen yang tersebar di daerah sentra produksi, pihaknya juga menurunkan tim untuk memantau langsung ketersediaan dan stok jagung di tingkat pengepul, agen, grosir dan petani di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kementan meyakinkan masyarakat terutama pelaku usaha ternak seluruh Indonesia khususnya peternak unggas di Jawa bahwa stok jagung sampai bulan Desember aman.
Baca juga: APBD Perubahan 2021 Kaltara Prioritaskan Untuk Penanganan COVID-19
“Perlu upaya peningkatan provitas untuk menaikan angka produksi,” kata Zainal saat menghadiri Panen Raya Jagung dibuka Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dipusatkan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah secara virtual dari Hotel Tarakan Plaza, Tarakan, Rabu.
Dia menyebutkan data produksi jagung periode Januari – Agustus tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 14,5 persen atau 193,97 ton.
“Penurunan produksi jagung terbesar di Kabupaten Bulungan mencapai 191,72 ton. Distibusi pertanaman jagung terbanyak di Kabupaten Bulungan 86,53 persen,” kata Gubernur.
Rincinya, luas panen dan produksi secara total Kaltara mengalami penurunan. Angka ini diperoleh dengan asumsi produktivitas 2020 dan 2021 sama.
Berdasarkan pemantauan stok yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP), stok jagung nasional pada minggu IV (20 September 2021) mencapai 2.750.072 ton.
Dengan sebaran 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27 persen) di Pengepul, 423.502 ton (15 persen) di Agen, 288.305 ton (11 persen) di Pengecer, 276.300 ton (10 persen) di Usaha Lain (Pakan Mandiri), dan sisanya 6 persen di Industri Pangan, Rumah Tangga, dan lain-lain.
Disamping menerima laporan stok setiap pekan dari petugas enumerator independen yang tersebar di daerah sentra produksi, pihaknya juga menurunkan tim untuk memantau langsung ketersediaan dan stok jagung di tingkat pengepul, agen, grosir dan petani di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kementan meyakinkan masyarakat terutama pelaku usaha ternak seluruh Indonesia khususnya peternak unggas di Jawa bahwa stok jagung sampai bulan Desember aman.
Baca juga: APBD Perubahan 2021 Kaltara Prioritaskan Untuk Penanganan COVID-19