Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang menyampaikan rencana pembangunan Pelabuhan barang di Sei Menjuaring Salangketo, Bulungan saat menerima audiensi Direksi dan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Rabu.
"Kondisi sekitar Pelabuhan Kayan I telah mengalami pendangkalan, sehingga harus dibangunkan pelabuhan baru. Lokasinya di Sei Menjuaring Salangketo Desa Tanjung Buka," kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan.
Hal ini lantaran melihat kondisi kapal barang yang kerap kandas ketika akan bersandar di Pelabuhan Kayan I.
"Kedalamannya hanya empat meter, sehingga ketika air surut kapal bisa kandas, selain itu Pelabuhan Kayan I tidak memiliki tempat kontainer untuk penyimpanan barang muatan,” kata Zainal.
Gubernur menilai Sei Menjuaring Salangketo di Desa Tanjung Buka menjadi lokasi paling tepat untuk membangun pelabuhan baru. Sebab, didukung oleh kedalamannya yang mencapai 14 meter dan kondisi alur sungai yang cukup tenang.
"Salangketo bisa kita bangun hingga empat dermaga dan disini juga tidak perlu menggunakan jembatan sehingga biayanya juga bisa lebih minim dan yang paling penting arus sedimentasinya kecil,” kata Zainal.
Rencana pemindahan pelabuhan barang ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada 2015 lalu, pemerintah telah mencanangkan pemindahan pelabuhan barang ke lokasi Pesawan. Namun ketika ditinjau pada tahun lalu, Gubernur memutuskan memindahkannya lagi ke lokasi yang lebih layak.
“Kedalamannya hampir sama dengan Pelabuhan Kayan I, sekitar 4-5 meter, selain itu jika kita membangun dermaga dengan jembatan yang lebarnya mencapai tiga meter maka akan dipastikan memakan badan sungai hampir tujuh meter. Hal itu bisa semakin mempersempit jalur pelayaran kapal," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono menyambut baik rencana Gubernur dan akan melihat langsung lokasi yang ditentukan oleh Pemprov Kaltara.
“Tentunya kami mencoba untuk melihat serta melakukan koordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut terkait dengan pemilihan lokasi yang cukup menarik ini,” kata Arif.
Sementara itu, Wagub Kaltara Yansen TP menambahkan pembangunan pelabuhan ini sangat penting mengingat Kaltara terletak di kawasan perbatasan yang memiliki prospek besar dalam pertumbuhan ekonomi. Pelabuhan ini nantinya diyakini akan mendongkrak perekonomian perbatasan.
“Mengingat arus darat itu selalu dari sini (Tanjung Selor, red) ke perbatasan, bukan dari Malinau, bukan dari KTT sehingga pembangunan ini bukan lagi untuk Kaltara tetapi untuk Indonesia,” kata Yansen.
Baca juga: 18 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Pemprov Kaltara Dilelang
"Kondisi sekitar Pelabuhan Kayan I telah mengalami pendangkalan, sehingga harus dibangunkan pelabuhan baru. Lokasinya di Sei Menjuaring Salangketo Desa Tanjung Buka," kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan.
Hal ini lantaran melihat kondisi kapal barang yang kerap kandas ketika akan bersandar di Pelabuhan Kayan I.
"Kedalamannya hanya empat meter, sehingga ketika air surut kapal bisa kandas, selain itu Pelabuhan Kayan I tidak memiliki tempat kontainer untuk penyimpanan barang muatan,” kata Zainal.
Gubernur menilai Sei Menjuaring Salangketo di Desa Tanjung Buka menjadi lokasi paling tepat untuk membangun pelabuhan baru. Sebab, didukung oleh kedalamannya yang mencapai 14 meter dan kondisi alur sungai yang cukup tenang.
"Salangketo bisa kita bangun hingga empat dermaga dan disini juga tidak perlu menggunakan jembatan sehingga biayanya juga bisa lebih minim dan yang paling penting arus sedimentasinya kecil,” kata Zainal.
Rencana pemindahan pelabuhan barang ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada 2015 lalu, pemerintah telah mencanangkan pemindahan pelabuhan barang ke lokasi Pesawan. Namun ketika ditinjau pada tahun lalu, Gubernur memutuskan memindahkannya lagi ke lokasi yang lebih layak.
“Kedalamannya hampir sama dengan Pelabuhan Kayan I, sekitar 4-5 meter, selain itu jika kita membangun dermaga dengan jembatan yang lebarnya mencapai tiga meter maka akan dipastikan memakan badan sungai hampir tujuh meter. Hal itu bisa semakin mempersempit jalur pelayaran kapal," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono menyambut baik rencana Gubernur dan akan melihat langsung lokasi yang ditentukan oleh Pemprov Kaltara.
“Tentunya kami mencoba untuk melihat serta melakukan koordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut terkait dengan pemilihan lokasi yang cukup menarik ini,” kata Arif.
Sementara itu, Wagub Kaltara Yansen TP menambahkan pembangunan pelabuhan ini sangat penting mengingat Kaltara terletak di kawasan perbatasan yang memiliki prospek besar dalam pertumbuhan ekonomi. Pelabuhan ini nantinya diyakini akan mendongkrak perekonomian perbatasan.
“Mengingat arus darat itu selalu dari sini (Tanjung Selor, red) ke perbatasan, bukan dari Malinau, bukan dari KTT sehingga pembangunan ini bukan lagi untuk Kaltara tetapi untuk Indonesia,” kata Yansen.
Baca juga: 18 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Pemprov Kaltara Dilelang