Tarakan (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Utara pada Januari 2022 mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm) dengan dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yaitu Kota Tarakan yang mengalami inflasi sebesar 0,25 persen (mtm) dan Tanjung Selor mengalami inflasi sebesar 1,35 persen (mtm).
"Inflasi Provinsi Kaltara tersebut lebih rendah dari periode sebelumnya pada bulan Desember 2021 yang tercatat sebesar 0,98 persen (mtm)," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Tedy Arief Budiman di Tarakan, Sabtu.
Diungkapkannya bahwa kondisi ini secara umum dipicu oleh berlanjutnya pemulihan permintaan domestik sejalan dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan transmisi harga global ke domestik.
Serta adanya normalisasi pasca Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2021/2022.
Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, inflasi pada periode Januari 2022 utamanya disebabkan oleh komoditas telur ayam ras, angkutan udara, dan sewa rumah.
Meningkatnya harga telur ayam ras dengan andil sebesar 0,13 persen disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung sehingga berakibat pada gelombang tinggi dan terhambatnya distribusi komoditas.
"Selain itu, naiknya harga pakan yang menyebabkan regenerasi ayam petelur menjadi terhambat juga menjadi faktor penyebab meningkatnya harga telur ayam ras," kata Tedy.
Selanjutnya, angkutan udara dengan andil sebesar 0,11 persen mengalami kenaikan sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan mulai beroperasinya Bandara Tanjung Harapan di Tanjung Selor.
Kemudian kenaikan pada komoditas sewa rumah andilnya sebesar 0,08 persen disebabkan oleh mulai meningkatnya permintaan seiring dengan proyek Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan yang akan dimulai pembangunannya pada tahun 2022 setelah groundbreaking pada Desember 2021 lalu.
"Tanjung Selor menjadi kota dengan inflasi tertinggi keempat se-Indonesia. Sedangkan Kota Tarakan menjadi kota dengan inflasi tertinggi ke-81 se-Indonesia," kata Tedi.
Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Provinsi Kaltara pada periode Januari 2022 sebesar 3,82 persen (yoy) atau masih berada di dalam kisaran sasaran inflasi 3,0 persen ± 1 persen (yoy).
Peningkatan tekanan inflasi pada kelompok transportasi di Kalimantan Utara sejalan dengan peningkatan indeks Google Mobility Report (GMR) pada bulan Januari ini.
Peningkatan indeks GMR tersebut mencerminkan terjadinya peningkatan mobilitas masyarakat termasuk dari pergerakan masyarakat menggunakan moda transportasi udara.
Kondisi ini diyakini mendorong kenaikan tarif angkutan udara. Dengan demikian, secara bulanan dan tahunan, kelompok transportasi memberikan andil inflasi 1,05 persen (mtm) dan 16,13 persen (yoy).
Sejalan dengan kelompok transportasi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami inflasi di tengah tingginya permintaan Masyarakat pada Januari 2022.
Empat komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau antara lain telur ayam ras sebesar 0,13 persen, minyak goreng sebesar 0,06 persen, udang basah sebesar 0,04 persen dan bawang merah sebesar 0,04 persen.
Baca juga: BI Kaltara Mendorong Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
"Inflasi Provinsi Kaltara tersebut lebih rendah dari periode sebelumnya pada bulan Desember 2021 yang tercatat sebesar 0,98 persen (mtm)," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Tedy Arief Budiman di Tarakan, Sabtu.
Diungkapkannya bahwa kondisi ini secara umum dipicu oleh berlanjutnya pemulihan permintaan domestik sejalan dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan transmisi harga global ke domestik.
Serta adanya normalisasi pasca Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2021/2022.
Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, inflasi pada periode Januari 2022 utamanya disebabkan oleh komoditas telur ayam ras, angkutan udara, dan sewa rumah.
Meningkatnya harga telur ayam ras dengan andil sebesar 0,13 persen disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung sehingga berakibat pada gelombang tinggi dan terhambatnya distribusi komoditas.
"Selain itu, naiknya harga pakan yang menyebabkan regenerasi ayam petelur menjadi terhambat juga menjadi faktor penyebab meningkatnya harga telur ayam ras," kata Tedy.
Selanjutnya, angkutan udara dengan andil sebesar 0,11 persen mengalami kenaikan sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan mulai beroperasinya Bandara Tanjung Harapan di Tanjung Selor.
Kemudian kenaikan pada komoditas sewa rumah andilnya sebesar 0,08 persen disebabkan oleh mulai meningkatnya permintaan seiring dengan proyek Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan yang akan dimulai pembangunannya pada tahun 2022 setelah groundbreaking pada Desember 2021 lalu.
"Tanjung Selor menjadi kota dengan inflasi tertinggi keempat se-Indonesia. Sedangkan Kota Tarakan menjadi kota dengan inflasi tertinggi ke-81 se-Indonesia," kata Tedi.
Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Provinsi Kaltara pada periode Januari 2022 sebesar 3,82 persen (yoy) atau masih berada di dalam kisaran sasaran inflasi 3,0 persen ± 1 persen (yoy).
Peningkatan tekanan inflasi pada kelompok transportasi di Kalimantan Utara sejalan dengan peningkatan indeks Google Mobility Report (GMR) pada bulan Januari ini.
Peningkatan indeks GMR tersebut mencerminkan terjadinya peningkatan mobilitas masyarakat termasuk dari pergerakan masyarakat menggunakan moda transportasi udara.
Kondisi ini diyakini mendorong kenaikan tarif angkutan udara. Dengan demikian, secara bulanan dan tahunan, kelompok transportasi memberikan andil inflasi 1,05 persen (mtm) dan 16,13 persen (yoy).
Sejalan dengan kelompok transportasi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami inflasi di tengah tingginya permintaan Masyarakat pada Januari 2022.
Empat komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau antara lain telur ayam ras sebesar 0,13 persen, minyak goreng sebesar 0,06 persen, udang basah sebesar 0,04 persen dan bawang merah sebesar 0,04 persen.
Baca juga: BI Kaltara Mendorong Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah